Wamen ESDM kritik banyak lampu panel surya hilang di Sumbar

id wamen esdm,lampu panel surya

Wamen ESDM kritik banyak lampu panel surya hilang di Sumbar

Wamen ESDM, Archandra Tahar saat memberikan sambutan peresmian listrik pedesaan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin (25/2). (ANTARA SUMBAR/Fandi Yogari)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar mengkritik banyaknya lampu panel surya yang hilang di sejumlah ruas jalan di Sumatera Barat akibat dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Saya melintas di sejumlah ruas jalan di Sumbar namun lampu panel yang telah dibangun banyak rusak akibat panel surya atau aki tidak lagi berada di lokasi yang seharusnya," katanya di Tuapejat, Senin.

Menurut dia lampu panel tersebut dibangun menggunakan dana milik rakyat dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat namun malah dirusak.

Ia mengatakan hal tersebut dijumpainya tidak hanya di satu lokasi saja namun beberapa daerah yang telah dibangun tetap saja rusak.

"Ada yang hilang panelnya saja dan ada juga akinya yang hilang, tentu kita sangat prihatin dengan persoalan ini," katanya.

Dirinya mengatakan setelah pembangunan dilaksanakan hendaknya pemerintah daerah bersama pihak terkait menjaga lampu panel tersebut. Selain itu peran masyarakat juga sangat diperlukan agar hal tersebut tidak terjadi lagi.

"Kami mengajak masyarakat merasa memiliki lampu panel tersebut dan mencegah upaya pengrusakan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab," kata dia.

Hal berbeda ditemuinya di Kabupaten Kepulauan Mentawai, saat bertolak dari Bandara Rokot menuju lokasi peresmian SPBU di Tua Pejat dalam porgram BBM Satu Harga, dirinya menemui tidak ada lampu panel yang rusak atau masih utuh

"Hal ini perlu kiranya ditiru masyarakat Sumbar yang berada di daratan. Masyarakat di sini begitu menjaga lampu panel tersebut," katanya.

Ia juga mengatakan masyarakat Mentawai merupakan masyarakat yang beradab dari warga yang Sumbar yang merusak lampu panel surya yang dibangun dengan uang rakyat tersebut.

Sementara Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet mengatakan daerah yang dipimpinnya saat ini merupakan bentuk mini dari Indonesia yang penuh keragaman baik dari sisi agama, suku dan budaya.

"Ada yang beragama islam, kristen dan agama lainnya namun mereka semua hidup berdampingan dan saling menghormati antara satu dengan yang lainnya," kata dia. (*)