Padang (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Badan Geologi menyampaikan hasil evaluasi pada 9 sampai dengan 15 Januari 2024 Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat hingga saat ini masih berstatus level III atau siaga.
"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 16 Januari 2024, tingkat aktivitas Gunung Marapi tetap pada level III (siaga) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan melalui keterangan tertulis yang diterima di Padang, Kamis.
Masih dalam laporan PVMBG, pascaerupsi 3 Desember 2023, hingga kini erupsi lanjutan Gunung Marapi masih terjadi. Jumlah erupsi harian cenderung menurun secara fluktuatif. Namun, jumlah gempa low frequency dan vulkanik dalam cenderung meningkat yang mengindikasikan pasokan magma dari kedalaman masih terjadi dan cenderung meningkat.
Ia mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Marapi saat ini masih tergolong tinggi yang tercermin dari aktivitas erupsi dan teramati secara visual, serta gempa erupsi maupun gempa hembusan masih terekam yang disertai dengan tremor menerus.
Data gas sulfur dioksida (SO2) dari satelit Sentinel juga menunjukkan laju emisi yang masih tergolong tinggi sebagai indikasi erupsi saat ini bersifat magmatik.
Berkaitan dengan hal itu, sebagai upaya mitigasi, tingkat aktivitas Gunung Marapi telah dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) terhitung sejak 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB.
Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan ancaman bahaya jika pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar dengan potensi/ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili, atau pasir yang diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi/Kawah Verbeek.
Sedangkan untuk potensi atau ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih luas/jauh atau tergantung pada arah dan kecepatan angin.
Kemudian material erupsi yang jatuh dan terendap di bagian puncak dan lereng Gunung Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan.
"Oleh karena itu terdapat potensi bahaya dari aliran/banjir lahar pada lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi," jelas dia.
Terakhir terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti gas karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfida di area kawah/puncak Gunung Marapi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian ESDM tegaskan Gunung Marapi masih berstatus siaga
Berita Terkait
Pemprov Sumbar akan bangun cekdam antisipasi banjir lahar dingin
Kamis, 18 April 2024 9:14 Wib
BNPB : Erupsi dan banjir lahar dingin Marapi masih berpotensi terjadi
Rabu, 10 April 2024 20:09 Wib
PVMBG jelaskan penyebab banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi
Selasa, 9 April 2024 14:01 Wib
PVMBG siapkan tim pantau Gunung Marapi selama libur Lebaran
Selasa, 9 April 2024 13:20 Wib
Pertamina salurkan bantuan bagi korban banjir lahar dingin Marapi
Senin, 8 April 2024 18:31 Wib
Banjir lahar dingin Bukik Batabuah, Pjs. Dirut Bank Nagari serahkan bantuan sembako
Senin, 8 April 2024 18:18 Wib
Bank Nagari salurkan bantuan ke warga korban banjir lahar dingin
Senin, 8 April 2024 16:03 Wib
PVMBG ingatkan bahaya terjangan lahar dingin bagi permukiman warga
Senin, 8 April 2024 15:10 Wib