Masyarakat Sumbar padati pergelaran Pacu Kuda di Payakumbuh

id pacu,kuda,payakumbuh

Masyarakat Sumbar padati pergelaran Pacu Kuda di Payakumbuh

Ketua Komisi Pacuan Kuda Pordasi Sumatera Barat Handrianto dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh Dra. Hj. Elfriza Zaharman (sumbar.antaranews.com/Syafri Ario)

Payakumbuh, (Antaranews Sumbar) - Pacu kuda di Payakumbuh yang digelar rutin dua kali setahun di Kubu Gadang hari ini dibanjiri masyarakat dari berbagai daerah di Sumbar.

"Pacu Kuda menjadi olahraga yang sangat dinanti di Payakumbuh yang selalu mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan pecinta olahraga berkuda di Sumbar," ujar Waki Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz di Payakumbuh, Senin.

Ia mengatakan event pacu kuda ini sejak dulu menjadi hiburan dan tradisi bagi masyarakat Sumbar sekaligus untuk pembinaan olahraga berkuda di kota Payakumbuh.

Ketua Komisi Pacuan Kuda Pordasi Sumatera Barat Handrianto menjelaskan persiapan pacu kuda cukup baik dari seminggu terakhir mulai dari drawing sampai kualitas jalur pacuan.

"Cukup bagus namun perlu ditingkatkan keamanannya supaya tidak ada lagi kecelakan dan juga fasilitasnya," ujarnya.

Warga Kabupaten Limapuluh Kota Rizal yang tidak pernah absen menyaksikan pergelaran pacu kuda di Gelanggang Kubu Gadang Payakumbuh mengatakan pacu kuda adalah olahraga yang sudah ada sejak zaman Belanda.

"Dari dulu sejak era kolonial saya sampai sekarang selalu rutin menyaksikan Pacu Kuda bersama anak-anak, mungkin semua masyarakat Sumbar begitu juga sangat antusias menonton Pacuan Kuda," kata Rizal.

Menurut Rizal ramainya penonton karena yang datang tak hanya dari Kota Payakumbuh namun juga dari daerah lain di Sumbar terutama bagi pecinta olahraga berkuda di Sumbar.

Ketua Komisi Pacuan Kuda Pordasi Sumatera Barat menambahkan Sumbar termasuk daerah yang berhasil menghasilkan bibit kuda yang berkualitas untuk olahraga Pacu Kuda nasional.

"Kita lihat sejak tahun 1800 sekian olaraga pacu kuda selalu dinanti karena ini olahraga bergengsi peninggalan zaman Belanda yang masih dilaksanakan sampai sekarang," kata Handrianto.(*)