Gaikindo: Kenaikan Baja Potensial Naikkan Harga Jual

id Gaikindo: Kenaikan Baja Potensial Naikkan Harga Jual

Jakarta, (Antara) - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan kenaikan harga baja pada awal 2013 sebesar 13-15 persen berpotensi mendorong kenaikan harga jual produk otomotif. Meski mengaku masih menghitung besaran kenaikan, Sudirman yang ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian di Jakarta, Kamis, mengungkapkan kenaikan harga otomotif kemungkinan akan berdampak beberapa waktu setelahnya. "Kami masih hitung, karena kalau order baja sekarang, kami masih akan punya stok sehingga dampak (kenaikan) sekitar dua hingga tiga bulan setelahnya, kita mesti melihat berapa besar dampaknya, yang mana, memang ada potensi mendorong kenaikan," katanya. Sudirman menuturkan kenaikan harga bahan baku merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi biaya produksi. Akan tetapi, nilai tukar rupiah yang fluktuatif juga menjadi faktor pendorong lainnya selain adanya kenaikan upah minimum dan tarif dasar listrik. "Itu ada rentang harga, jika masih dalam rentang tertentu yang kami kontrol, kami mungkin tidak perlu menaikkan harga jika masih di 'range' itu," katanya. Sementara itu, kontribusi penggunaan baja terhadap biaya produksi diperkirakan mencapai sekitar 60 persen mengingat satu mobil serbaguna (Multi Purpose Vehicle/MPV) membutuhkan sekitar 650 kilogram baja. "Memang yang paling berpengaruh itu kenaikan bahan baku. Bodinya saja jenis MPV itu kebutuhan bajanya sekitar 650 kilogram per unit, untuk bodinya saja belum termasuk velg, engine, transmisi dan lain lain," ujarnya. Kenaikan harga jual produk baja sebesar 13-15 persen terpaksa harus dilakukan oleh industri baja nasional akibat bahan baku baja seperti besi bekas (scrap), bijih besi (iron ore pellet) dan baja setengah jadi (slab) naik secara signifikan. Bahan baku baja yang sebagian besar masih diimpor, sejak awal 2013, mulai merambat naik. Misalnya, harga scrap baja sejak Januari 2013 telah mencapai 430 dolar AS per ton, naik 13 persen jika dibanding harga pada Oktober 2012 sebesar 380 dolar AS per ton. Adapun harga bijih besi impor, juga naik 30 persen dari 115 dolar AS per ton menjadi 150 dolar AS per ton pada awal tahun. Sementara baja setengah jadi importelah mencapai 540 dolar AS per ton, naik 1 persen dari 470 dolar AS per ton pada Oktober 2012. (*/sun)