Solok, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat, menyatakan hanya 50 orang yang berhasil lulus "passing grade" seleksi kemampuan dasar (SKD) CPNS 2018 dari jumlah peserta ujian 2.168 orang.
"Kami kini masih menunggu keputusan BKN pusat, karena kami mempunyai 95 formasi yang dibuka. Apakah untuk menutupi kekurangan dilakukan dengan sistem rangking atau keputusan lainnya," kata Kepala BKPSDM Kota Solok, Hendaukhtri di Solok, Selasa.
Ia mengatakan umumnya peserta CPNS di Kota Solok gagal di bagian Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dan peserta banyak berkomentar jika nilai ambang batas yang tinggi diiringi soal yang sulit.
Sebelumnya, 2.220 peserta yang lolos tahap administrasi, kemudian yang hadir ujian SKD 2.167 peserta atau 52 peserta absen.
Menurutnya, BKPSDM setempat tidak punya kewenangan untuk memutuskan apakah 50 orang tersebut langsung lulus. Solusi nantinya berupa kebijakan atau keputusan Menteri Pendayagunaan Reformasi Birokrasi dengan memperhatikan pertimbangan tim panitia seleksi nasional.
Ia menyebutkan ada dua kali seleksi CPNS, setelah SKD ini masih ada Seleksi Kompetensi Bidang, tetapi yang bisa ikut hanya yang lulus SKD.
Padahal, imbuhnya SKD tidak menjamin kemampuan yang sebenarnya, di antara yang tidak lulus itu pasti ada yang memiliki kualitas pada bidangnya.
"Tapi kabar baiknya, seleksi CPNS ini benar-benar menjamin kualitas SDM yang terpilih. Kami harap dengan tingginya tingkat 'passing grade' dan sulitnya soal benar-benar menjamin kualitas PNS nantinya," ujarnya.
"Passing grade" SKD yang terdiri dari tiga bagian cukup tinggi, yakni tes wawasan kebangsaan (TWK) minimal 75 poin, Tes Intelegensi Umum (TIU) 80, dan Tes Karakteristik Kepribadian (TKP) 143.
Sebelumnya, khusus formasi Pemerintah Kota Solok, Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Solok dan Dharmasraya, lokasi tes dipusatkan di Gedung Kubung Tigo Baleh Kota Solok yang dimulai dari 7 hingga 19 November 2018, total peserta ujian mencapai 22.600 orang.
Salah seorang peserta tes SKD CPNS 2018 asal Kabupaten Sijunjung, Gusti Rahmi menyebutkan sebagian soal baik TWK maupun TIU sangat jauh dari prediksinya.
Menurutnya tak banyak soal yang membahas perihal orde baru maupun amandemen UUD 1945, sebagaimana yang sering ia temui di buku-buku panduan soal tes CPNS.
"Sudah tiga kali saya tes, baru kali ini yang gagal di TKP, TWK saya hanya dapat 70 poin, sedangkan TIU 80, padahal tahun lalu nilai saya hampir dua kali lipat, soal-soal kali ini benar-benar berbeda dengan buku-buku panduan," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Kemendikbudristek tunjuk Unand sebagai koordinator CASN wilayah Sumbar
Senin, 13 November 2023 13:44 Wib
Ribuan CPNS jalani tes di Padang, Kemenkumham Sumbar pastikan tanpa kecurangan
Kamis, 9 November 2023 18:15 Wib
Wawako serahkan SK CPNS tamatan STTD tahun 2022
Kamis, 30 Maret 2023 13:09 Wib
Bupati tutup latsar bagi CPNS di lingkungan Pemerintah Pesisir Selatan
Jumat, 11 November 2022 10:14 Wib
Tiga CPNS Lapas Suliki jadi peserta terbaik pelatihan dasar se-Sumatera
Kamis, 6 Oktober 2022 22:38 Wib
Bupati Pesisir Selatan tekankan CPNS tanamkan semangat pelayanan
Selasa, 6 September 2022 14:14 Wib
Pemkab Solok sosialisasikan peraturan kepegawaian dan program Bank Nagari ke ASN, CPNS, dan P3K
Rabu, 10 Agustus 2022 13:39 Wib
Serahkan SK 134 CPNS, ini pesan Bupati Solok Selatan
Senin, 27 Juni 2022 11:50 Wib