Sejumlah pasar tradisional di Pasaman Barat perlu pembenahan

id Pasar,Pembenahan Pasar

Sejumlah pasar tradisional di Pasaman Barat perlu pembenahan

Masyarakat di salah satu pasar tradisional di Pasaman Barat saat melakukan aktivitas jual beli. Sebagai pusat ekonomi, sejumlah pasar tradisional di daerah itu butuh pembenahan.

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menilai sejumlah pasar tradisional yang ada di daerah itu perlu pembenahan menuju pasar yang bersih dan asri.

"Benar, pembenahan dan pembangunan pasar tradisional secara bertahap terus kita lakukan. Kerja sama masyarakat sangat diharapkan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Pasaman Barat, Budhi Aulia di Simpang Empat, Jumat.

Ia mengatakan pembenahan pasar yang dilakukan tentu saja dilakukan untuk semua indikator yang ada.

Mulai dari bangunan pasar, kios, gang antar kios, jalan utama, identitas, papan informasi dan toilet.

Selain itu juga pembangunan mushola, air bersih, drainase, parkir, tempat sampah dan lainnya.

Menurutnya pembenahan itu dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran yang ada. Pemkab Pasaman Barat masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat untuk pembenahan pasar.

Pemkab Pasaman Barat menginginkan pasar yang ada tentunya memiliki gedung yang layak, kebersihan dan kelengkapan sarana prasarana.

"Dengan adanya pembenahan pasar yang layak tentu akan menimbulkan kenyamanan bagi penjual dan pembeli," katanya.

Pihaknya menginginkan agar pasar yang ada dapat berubah citra dari pasar tradisional yang kumuh, kotor dan becek menjadi pasar yang lebih baik dan asri.

Ia menilai renovasi terhadap pasar tradisional wajib dilakukan karena pada umumnya pasar yang ada sudah berumur puluhan tahun.

Diantara pasar yang ada sudah berumur dan dibutuhkan renovasi atau revitalisasi. Diantaranya pasar Talu sudah dibangun sejak 1950, Pasar Kajai dibangun sejak 1940 dan Pasar Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman sejak tahun 1967.

"Itulah contoh pasar tradisional yang ada. Jelas butuh pembenahan. Kami akan terus mencoba melakukan pembenahan dengan anggaran yang ada. Secara bertahap tentunya akan dilakukan," sebutnya.

Pemkab mengharapkan kepada pengelola pasar dan masyarakat dapat merawat pasar yang ada. Sebab, pasar tersebut dipakai bersama dan untuk pengembangan ekonomi rakyat.

Sebelumnya pada 2016, Pemkab Pasaman Barat juga telah merenovasi Pasar Padang Canduah dengan anggaran Rp950 juta dari Kementrian Koperasi

"Untuk mengelola dan pembenahan pasar tidak cukup dengan APBD Pasaman Barat yang hanya Rp1,2 triliun. Kita masih mengharapkan bantuan dana pusat," katanya.

Pasaman Barat memiliki 35 pasar tradisional yang tersebar di 11 kecamatan. Dari jumlah itu, boleh dikatakan belum setengahnya dikatakan benar-benar layak dan perlu pembenahan. (*)