Padang Panjang jadikan kelurahan basis kegiatan literasi

id Literasi,Kota Literasi,Padang Panjang

Padang Panjang jadikan kelurahan basis kegiatan literasi

Ilustrasi - (Antara Sumbar/Syahrul Rahmat/18.)

Padang Panjang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), menargetkan setiap kelurahan di daerah itu bisa menjadi basis kegiatan literasi.

"Sebagai Kota Literasi kami ingin kelurahan menjadi basis kegiatan literasi. Artinya kegiatan literasi harus hidup dan sasarannya terdapat minimal satu kampung literasi di sana," kata Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Padang Panjang, Yoni Aldo di Padang Panjang, Rabu.

Saat ini, ujarnya kelurahan-kelurahan di daerah itu sudah memiliki perpustakaan dan para pengelolanya sudah memperoleh bimbingan mengenai pengelolaan perpustakaan kelurahan.

Sebagai langkah menjadikan kelurahan basis kegiatan literasi, buku-buku koleksi di perpustakaan kelurahan akan digulir di tengah masyarakat.

"Sejumlah buku akan diantarkan ke rumah-rumah warga untuk dibaca terutama oleh anak," ujarnya.

Setelah satu minggu, imbuhnya buku kemudian digilir ke rumah warga lainnya sehingga setiap buku yang ada dibaca masyarakat.

Untuk kelancaran kegiatan tersebut, ia mengatakan diperlukan pula dorongan dari orangtua agar anak mau membaca dan akan memperoleh banyak manfaat dari membaca buku.

Untuk mendorong keaktifan masyarakat dalam kegiatan literasi, pihaknya merencanakan pada 2019 diadakan sebuah acara memamerkan hasil literasi di kelurahan.

"Kami akan adakan Festival Literasi Kelurahan. Perlu persiapan dari sekarang agar gerakan literasi betul-betul berjalan di setiap kelurahan di Padang Panjang," katanya.

Beberapa kegiatan literasi yang telah berjalan di daerah itu di antaranya belajar sastra gratis setiap Sabtu dan Minggu berupa mendongeng, menulis cerpen, teater, menulis cerita anak dan adat dan budaya di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Kemudian membuka lapak baca ke sekolah-sekolah dan fasilitas umum menggunakan mobil pustaka keliling, dan Gerakan Padang Panjang Banjir Buku. (*)