Pemkot Padang evaluasi kegiatan Pesantren Ramadhan 2018

id pesantren Ramadhan

Pemkot Padang evaluasi kegiatan Pesantren Ramadhan 2018

Pesantren Ramadhan (Antara)

Baik dari segi pelaksanaan, pelaksana, siswa dan dampak yang didapatkan dari kegiatan rutin setiap bulan puasa tersebut,
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pejabat Sementara Wali Kota Padang Alwis mengatakan pemerintah setiap tahunnya melakukan evaluasi kegiatan Pesantren Ramadhan yang digelar sejak 2005 tersebut.

"Baik dari segi pelaksanaan, pelaksana, siswa dan dampak yang didapatkan dari kegiatan rutin setiap bulan puasa tersebut," ujarnya di Padang, Rabu.

Dari segi pelaksanaan kata Alwis mulai dari pembukaan hingga penutupan dilakukan pemantauan untuk mengamati dan mengawasi kinerja panitia dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

Sebagai contoh kata dia, terkait kedisiplinan peserta, panitia serta kesesuaian materi yang diberikan.

Kemudian pengawasan dalam hal keamanan yang melibatkan seluruh pihak mulai dari petugas keamaan dan aparat pemerintahan.

Kemudian dari segi pelaksana tentu dievaluasi pada ustadz atau penceramah, pengawas pesantren dan panitia.

Salah satu indikatornya dengan adanya lomba pesantren Ramadhan untuk melihat pelaksanaan dan pelaksana yang berprestasi.

Sedangkan dari segi dampak terhadap siswa atau santri menjadi analisis dan evaluasi pemkot secara bertahap setiap tahunnya.

Sebagai contoh dengan adanya pesantren apakah memberikan dampak signifikan pada tindakan buruk siswa di Padang seperti tawuran, pergaulan bebas atau melakukan perilaku kriminal.

Atau justru meningkatkan jumlah siswa yang memahami agama serta melaksanakan ibadah.

Hanya saja kata dia sejak 2005 lalu hingga saat ini, beberapa dampak yang muncul dari pesantren antara lain meningkatnya penghafal Al Quran.

Dia meyakini keberadaan kegiatan pesantren Ramadhan ini lebih memiliki banyak sisi positif dibanding negatif.

Sementara itu Kabag Kesra Sekdakot Padang Jamilus menyebabkan pada pesantren Ramadhan 1439 Hijriah ini diikuti oleh 6.000 siswa yang terdaftar di kelas lima SD hingga tiga SMP/MTS.

Di samping itu sekitar 500 lebih masjid dan mushalla secara serentak melaksanakan pesantren yang digelar sejak 21 Mei hingga 2 Juni 2018 tersebut.

Materi agama seperti akhlak, akidah, ibadah, fikih, dan Al Quran masih menjadi prioritas namun akan ditambah pengajaran generasi berencana dan bahaya narkoba.

Dengan tema membentuk generasi rabbani yang terbebas dari maksiat, pesantren tahun ini bertujuan lebih pada penguatan sikap siswa dalam hidup dalam satu lingkungan. (*)