Ini dia 13 motif batik khas Nagari Pariangan yang telah memiliki HKI

id Irwan Malin Basa

Ini dia 13 motif batik khas Nagari Pariangan yang telah memiliki HKI

Penemu motif-motif batik Pariangan, Irwan Malin Basa memperagakan beberapa motif yang sudah diproses menjadi kain batik. (Antara Sumbar/Syahrul R)

Dengan adanya hak paten ini semoga motif yang menjadi ciri khas Nagari Pariangan tidak dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Sebanyak 13 dari 25 macam motif batik khas Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Penemu motif batik Pariangan, Irwan Malin Basa di Batusangkar, Selasa, mengatakan pengurusan hak paten terhadap motif-motif tersebut sudah dilakukan semenjak tahun lalu.

"Sejauh ini jumlah yang memiliki HKI baru 13 motif, dan sisanya sedang dalam proses untuk mendapatkan hal tersebut," katanya.

Ia menjelaskan beberapa motif yang sudah memiliki HKI di antaranya adalah motif Rantiang Saliguri yang terdaftar pada tanggal Oktober 2017.

Selanjutnya adalah motif Dama Kapadam, Upiah Kalamai, Labuah Sitimbago dan Bintang Tatabua yang terdaftar pada awal Januari 2018.

Sementara itu motif Jurai Suku, Mangkuto Rajo, Kilek Barapi, Bungo Lado dan motif Sirangkak Itam Kuku terdaftar pada 27 Februari lalu.

"Dengan adanya hak paten ini semoga motif yang menjadi ciri khas Nagari Pariangan tidak dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Ia menambahkan ke depannya ia mengharapkan ada pihak yang berniat untuk mendanai produksi batik tersebut dalam skala besar agar batik Pariangan semakin terkenal dan ikut meningkatkan kesejahteraan pengrajin.

Sementara itu Wali Nagari Pariangan April Khatib Saidi menyebutkan batik Paringan merupakan salah satu produk unggulan yang ada di daerah tersebut.

Menurut dia, sekalipun batik Pariangan tergolong baru, akan tetapi kehadirannya cukup mendapat tempat di masyarakat dan pihaknya menargetkan batik tersebut dapat dikenal di seluruh Indonesia. (*)