Dalam dua tahun, Agam targetkan seluruh nagari miliki kampung KB

id Kampung KB Agam,Target Kampung KB di Agam

Dalam dua tahun, Agam targetkan seluruh nagari miliki kampung KB

Wali Nagari Manggopoh, Ridwan didampingi Camat Lubukbasung, Murni Idrus membuka selubung nama kampung KB di Kubu Anau, Jumat (19/1). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) -Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menargetkan pembentukan 50 Kampung Keluarga Berencana selama 2018-2019 untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Agam, Retmiwati di Lubukbasung, Jumat, mengatakan pembentukan Kampung KB ditargetkan di daerah pegunungan, perbatasan dan daerah yang memiliki banyak pasangan usia subur.

"Ini syarat bagi daerah yang akan dijadikan Kampung KB di nagari atau desa adat," katanya.

Saat ini, baru terbentuk 32 Kampung KB di Agam pada 2017 dan tinggal 50 nagari lagi, karena jumlah nagari di daerah itu sebanyak 82 nagari. Sisanya, ditargetkan selesai pada 2019.

Menurut dia, pembentukan Kampung KB itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, meningkatkan pendidikan dan kesehatan, karena seluruh organisasi perangkat daerah di daerah itu akan mengarahkan program mereka ke kampung KB itu.

Namun masyarakat setempat harus aktif mengusulkan program di daerah mereka saat Musrenbang seperti, perbaikan jalan, jembatan, sarana pendidikan dan lainnya.

"Kampung KB ini merupakan pogram Presiden yang tertuang pada 20 Nawacita dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat," katanya.

Ketua Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesra DPRD Agam, Irfan Amran mendukung pembentukan Kampung KB tersebut dan berharap target itu tercapai.

"Kami berharap target pembentukan 25 Kampung KB pada akhir 2018 tercapai nantinya, dan sisanya tahun depan" katanya.

Program itu untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ber-KB dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk beberapa tahun ke depan.

Lalu meningkatkan kualitas hidup dan mengatur jarak kelahiran anak sehingga anak mendapatkan perhatian khusus dari orang tua mereka.