"ASEAN Farmers Youthcamp-I" ditampilkan Pemuda Tani Indonesia

id Asean

"ASEAN Farmers Youthcamp-I" ditampilkan Pemuda Tani Indonesia

ASEAN. (Antara)

kegiatan tersebut akan dihadiri pula perwakilan pemuda dari negara-negara anggota ASEAN, selain Indonesia sebagai tuan rumah dalam pertemuan Perkumpulan Pemuda Tani yang pertama itu
Kupang, (Antaranews Sumbar) - Kegiatan "ASEAN Farmers Youthcamp-I" ditampilkan Perkumpulan Pemuda Tani Indonesia di Denpasar, Bali, 4 hingga 9 Maret 2018 untuk menciptakan kedaulatan pangan bagi negara-negara ASEAN.

"Adapun rangkaian kegiatan yang akan ditampilkan seperti seminar internasional, pelatihan pertanian organik serta kunjungan ke Jatiluwih Rice Terrace yang menjadi pusat kegiatan sepekan kegiatan Bali tersebut," kata Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, Fahry Djemi Francis kepada Antara di Kupang, Minggu.

Fahry yang juga Ketua Komisi V DPR-RI dari F-Gerindra itu mengatakan kegiatan tersebut akan dihadiri pula perwakilan pemuda dari negara-negara anggota ASEAN, selain Indonesia sebagai tuan rumah dalam pertemuan Perkumpulan Pemuda Tani yang pertama itu.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan membangun kerja sama antarpemuda ASEAN untuk menciptakan kedaulatan pangan bagi dunia, khususnya di negara-negara anggota ASEAN.

"Kita berharap agar kedaulatan pangan bisa terjadi di seluruh negara-negara anggota ASEAN. Oleh karena itu, para perwakilan dari negara-negara anggota ASEAN diharapkan hadir dalam pertemuan tersebut.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut dibuka dengan seminar internasional yang akan dihadiri pula oleh para tokoh internasional, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Moh Hekal, anggota Komisi XI DPR-RI Haerul Saleh, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Agung Jelantik dan Koordinator Pemuda La Via Campensina Asia Tenggara & Timur Achmad Yacub.

Fahry menambahkan melalui kegiatan tersebut diharapkan akan muncul ide dan gagasan dari pemuda se-ASEAN dalam menciptakan ketersediaan dan keberlanjutan pangan.

Setelah seminar internasional, akan dilanjutkan dengan pelatihan pertanian di Pusat Pelatihan Pertanian Somya Pertiwi di Tabanan Bali.

"Kita harapkan melalui kegiatan pelatihan ini para peserta dapat belajar tentang ilmu pertanian organik yang nantinya dapat diterapkan di negaranya masing-masing," katanya.

Seluruh rangkaian kegiatan tersebut akan ditutup dengan kunjungan ke Jatiluwih Rice Terrace yang merupakan daerah persawahan terasering dengan pemandangan indah yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.

Kegiatan tersebut didukung oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), Jasa Raharja, Adhi Karya, Waskita Karya, Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Perusahaan Gas Negara, Pupuk Indonesia Holding Company.(*)