Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Masyarakat Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar melakukan aksi demonstrasi ke Puskesmas Aia Gadang mempertanyakan kejelasan pengangkatan tenaga kontrak di Puskesmas itu.
Aksi demonstrasi tersebut menyebabkan pelayanan di Puskesmas berhenti beroperasi dan ditutup sementara pada Rabu.
"Puskesmas memiliki tenaga kesehatan sukarela sebanyak 15 orang dan belum diangkat menjadi tenaga kontrak sampai sekarang," kata salah seorang pendemo, Eka Putra.
Menurutnya hingga saat ini belum juga diangkat menjadi tenaga kontrak. Sementara tenaga kontrak baru terus dimasukkan ke puskesmas tersebut.
Masyarakat berharap agar Dinas Kesehatan mempertimbangkan untuk menaikkan status tenaga kesehatan yang sudah lama bekerja di Puskesmas Aia Gadang dari tenaga sukarela menjadi tenaga kontrak.
"Padahal tenaga sukarela yang merupakan putra daerah saja belum diangkat. Kenapa ada juga yang didatangkan dari luar," katanya saat mediasi dilakukan.
Kepala UPT Puskesmas Aia Gadang, Teddy Kurniawan mengatakan bahwa untuk penyaluran tenaga kerja di puskesmas merupakan wewenang dinas kesehatan dan bukan wewenang kepala UPT puskesmas.
Ia menyayangkan aksi masyarakat tersebut membuat pelayanan puskesmas berhenti total sehingga masyarakat tidak bisa berobat. Padahal setiap hari rata-rata Puskesmas melayani 40 orang pasien.
"Namun dengan kejadian ini hanya separuhnya saja yang bisa dilayani puskesmas," ujarnya.
Salah seorang perwakilan Dinas Kesehatan, Vanvoni menjelaskan pada tahun 2017 tidak ada pengkatan tenaga kontrak.
Ia berdalih tenaga kontrak yang didatangkan ke Puskesmas Aia Gadang merupakan pengganti karena ada tenaga kontrak yang mengundurkan diri di puskesmas lain.
"Dengan berbagai pertimbangan dinas memutuskan untuk menambah tenaga kontrak di Puskesmas Aia Gadang," katanya.
Wali Nagari Aia Gadang, Junaidin mengatakan pemerintahan nagari telah berulang kali melakukan koordinasi ke Dinas Kesehatan guna menyampaikan keluhan masyarakat tersebut.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi hingga lima kali. Namun tidak ada tanggapan sehingga berujung aksi demonstrasi.
Ia telah mencoba memberikan pengertian kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi di Puskesmas Aia Gadang. Namun tidak ditanggapi oleh masyarakat yang berujung kepada penutupan puskesmas oleh masyarakat Aia Gadang.
Dalam mediasi tersebut juga dihadiri oleh Kapolsek Pasaman, AKP Muzhendra, Camat Pasaman, Edwar, TNI, jajaran Kesbangpol dan pihak terkait lainnya.
Hasil dari mediasi adalah Camat Pasaman, Edwar meminta tiga perwakilan masyarakat untuk melakukan mediasi dengan pemerintah daerah dan menyampaikan aspirasi mereka. (*)
Berita Terkait
Wakil Ketua MPR RI periode 1999-2004 meninggal dunia
Selasa, 7 Mei 2024 15:36 Wib
Disambangi Sabar AS, NasDem siap berkoalisi di Pilkada Pasaman 2024
Selasa, 7 Mei 2024 5:56 Wib
BPS sosialisasikan Satu Data Indonesia di Pasaman Barat
Senin, 6 Mei 2024 19:22 Wib
Kemenang Agam berikan 10 kali manasik bagi calon haji
Senin, 6 Mei 2024 15:53 Wib
Persaja Pasaman Barat periksa kesehatan keluarga berisiko stunting
Senin, 6 Mei 2024 15:50 Wib
Kejari Pasaman Barat tahan mantan bendahara wali nagari Katiagan terkait perkara korupsi
Senin, 6 Mei 2024 15:49 Wib
O2SN 2024 resmi ditabuh, Sabar AS: jaga sportifitas, ukir prestasi
Senin, 6 Mei 2024 15:47 Wib
Polres Pasaman Barat tekankan peran masyarakat awasi narkoba di daerah perbatasan
Minggu, 5 Mei 2024 18:19 Wib