Padang, (Antara Sumbar) - Masyarakat Solok Selatan, Sumatera Barat, yang bermukim di hulu-hulu sungai diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir luapan sungai atau banjir bandang, kata pejabat pemerintahan setempat.
"Mari belajar dari pengalaman September kemarin di Batang Lolo, kita imbau masyarakat yang berada di hulu-hulu sungai, seperti Sungai Cangkar, Batang Lolo, Batang Lawe, Sungai Manau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca ekstrem kali ini," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Solok Selatan, Rusdi Harmen ketika dihubungi di Padang Aro, Kamis.
Wilayah Solok Selatan, sebutnya dalam pekan terakhir sering dilanda hujan yang disertai angin kencang dan badai.
Selain mengimbau masyarakat, BPBD Solok Selatan juga melakukan pembinaan dan pengembangan desa tangguh bencana.
Di kabupaten yang berjarak sekitar 160 kilometer dari Kota Padang itu, baru memiliki dua desa tangguh bencana, yakni Nagari Pakan Rabaa Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan Nagari Pasir Talang Selatan Kecamatan Sungai.
"Jumat (1/12) malam dan Sabtu (2/12) malam, kami akan melakukan sosialisasi ke kedua desa tangguh bencana tersebut," ujarnya.
Kemudian pada Sabtu siang, akan dilakukan simulasi penanggulangan bencana banjir dan longsor, ujarnya.
Simulasi tersebut, imbuhnya sebagai pemantapan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi.
Selain Desa Tangguh Bencana, Solok Selatan juga telah membentuk Kelompok Siaga Bencana sebanyak 21 KSB dari 39 nagari (desa adat) yang ada.
"Sisanya sebanyak 18 nagari KSB-nya kita bentuk pada 2018," ujarnya.
Solok Selatan, kabupaten dengan puluhan sungai dan dikelilingi perbukitan, memiliki sejumlah daerah yang rawan banjir dan longsor.
Banjir, potensi berada di daerah cekungan, seperti Pasar Baru Muaralabuh, Kampung Tarandam, Kampung Palak, Kecamatan Sungai Pagu. Dalam upaya deteksi dini ancaman banjir, BPBD telah memasang alat deteksi banjir di sungai Batang Suliti di Pasar baru Muaralabuh.
Sementara gerakan tanah yang mengancam permukiman penduduk, sebutnya berada di Liki, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir. Di Liki, BPBD setempat juga telah memasang alat pendeteksi gerakan tanah.
"Sementara daerah rawan longsor lainnya, seperti Pinti Kayu dan daerah Sangir Batanghari, ancaman terhadap permukiman sedikit. Kebanyakan ancamannya menimbun badan jalan," ujarnya. (*)
Berita Terkait
PERNEFRI peringati hari ginjal sedunia di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 20:20 Wib
DLH Solok sosialisasikan gerakan PHBLS ke SDN menuju sekolah adiwiyata
Sabtu, 4 Mei 2024 18:50 Wib
Calon perseorangan Pilkada Solok Selatan minimal kantongi 12.943 dukungan
Sabtu, 4 Mei 2024 15:22 Wib
Imigrasi Kelas I TPI Padang gelar Operasi Jagratara di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 11:14 Wib
Imigrasi Kelas I TPI Padang gelar Operasi Jagratara di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 5:02 Wib
DLH Solok sarankan setiap rumah miliki komposter kurangi buang sampah
Jumat, 3 Mei 2024 20:13 Wib
Dinkes Solok siap lakukan proses akreditasi sesuai standar Kemenkes
Jumat, 3 Mei 2024 20:13 Wib
Pemprov Sumbar pasang plang penghentian kegiatan tambang di Solok
Jumat, 3 Mei 2024 20:12 Wib