Padang, (Antara Sumbar) - Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah X mendorong guru besar yang ada di lingkungannya untuk memperbanyak karya penelitian dan jurnal bereputasi seperti Scopus.
"Untuk jurnal Scopus peringkat Indonesia dalam jumlah bisa melewati Thailand, namun dari Malaysia dan Singapura masih kalah," kata Koordinator Kopertis X Prof Herri usai mengukuhkan dua guru besar baru di Padang, Jumat.
Dosen yang telah bergelar guru besar memiliki kewajiban utama untuk terus memperdalam ilmunya dan memperbanyak publikasi berskala besar.
Bukan hanya itu melalui penelitian itu dihasilkan sebuah karya yang teraplikasi bukan hanya secara nasional namun juga internasional.
Sebab guru besar memiliki tanggung jawab dalam memajukan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi secara keseluruhan.
"Bila sudah jadi guru besar juga harus mengayomi dan panutan dosen muda," ujarnya.
Artinya dengan meningkatkan jumlah publikasi akan memacu doktor dan dosen lain untuk melakukan serupa.
Kemudian bila telah memiliki intensitas yang banyak dalam publikasi tentu harus membina dosen muda.
"Saat ini di Kopertis X memiliki 20 guru besar, tentu doktor harus mengejar jabatan fungsional itu," ujar dia.
Sementara itu dua guru besar yang dikukuhkan yakni Prof M Yahya dari Institut Teknologi Padang dan Prof Yusri Munaf dari Universitas Islam Riau.
Selain pengukuhan profesor, Kopertis juga melepas purnabakti beberapa pejabat eselon. (*)
Kopertis-X Dorong Guru Besar Perbanyak Jurnal Bereputasi
Koordinator Kopertis X, Prof Herri. (Antara)
