Seoul, (Antara Sumbar) - Gempa berkekuatan 6,3 SR mengguncang Korea Utara pada Minggu, dan menunjukkan bahwa mereka telah meledakkan perangkat uji coba nuklir keenam serta paling kuat.
Gempa terjadi beberapa jam setelah Pyongyang mengatakan telah mengembangkan bom hidrogen canggih yang memiliki daya penghancur besar.
Gempa yang menurut Jepang disebabkan oleh uji coba nuklir yang menyerang 75 kilometer ke baratlaut Kimchaek, tempat uji coba sebelumnya dilakukan di sana.
Langkah uji coba tersebut menjadi tantangan langsung untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang beberapa jam sebelumnya berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tentang peningkatan krisis nuklir di wilayah tersebut.
Skala 6,3 yang dicatat Survei Geologi AS akan merupakan ledakan paling kuat yang dilakukan Korut, yang menurut seorang ahli dapat mendukung klaimnya mengembangkan bom hidrogen.
"Kekuatannya 10 atau 20 kali atau bahkan lebih banyak dari ledakan sebelumnya," kata Kune Y. Suh, profesor teknik nuklir di Seoul National University.
"Skala tersebut sampai pada tingkat yang dapat dikatakan sebagai uji coba bom hidrogen," lanjutnya. (*)
Berita Terkait
Pemkab Pasaman Barat sosialisasikan rehabilitasi rumah terdampak gempa
Sabtu, 18 Mei 2024 17:11 Wib
Pemkab: Penanganan rumah terdampak gempa Pasaman Barat 77,64 persen
Selasa, 14 Mei 2024 16:19 Wib
Progres penanganan rumah terdampak gempa di Pasbar, 77, 64 persen telah di tuntaskan
Selasa, 14 Mei 2024 15:46 Wib
BMKG: Potensi cuaca ekstrem masih terjadi di Sumbar seminggu ke depan
Senin, 13 Mei 2024 19:43 Wib
BMKG: Rentetan getaran gempa perbesar kerawanan longsor di Sumbar
Senin, 13 Mei 2024 13:18 Wib
Kota Mataram diguncang gempa 5,2 Magnitudo
Rabu, 8 Mei 2024 6:48 Wib
BMKG: Gempa di Maluku terjadi akibat Sesar Utara Pulau Seram
Senin, 6 Mei 2024 8:57 Wib
Gempa magnitudo 5,8 guncang Seram Bagian Timur, Maluku
Senin, 6 Mei 2024 5:20 Wib