Payakumbuh, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh, Sumatera Barat, belajar mengemas produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke Jepang sehingga dapat dipasarkan dalam skala besar dan tahan lebih lama.
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi saat dihubungi dari Payakumbuh, Jumat, mengatakan Jepang memiliki standar kualitas pengolahan makanan terbaik di dunia, begitu juga cara membuat dan membangun peralatan produksi yang bersih, higienis dan otomatis.
"Jepang sudah cukup maju. Kami sempat berkunjung ke beberapa pabrik makanan dan pengolahan daging. Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi di periode ke dua memimpin Kota Kayakumbuh," kata dia.
Ia mengatakan bagaimana ke depannya pemerintah daerah dan pelaku usaha memanfaatkan peluang yang ada dalam skala industri serta dapat dilaksanakan dengan baik sehingga menjadi lokomotif kesejahteraan masyarakat.
"Misalnya bagaimana membuat dan mengemas rendang dengan produksi besar untuk diekspor ke seluruh dunia," kata dia.
Selain rendang, kata dia di Payakumbuh ada sejumlah usaha mikro yang dapat dikembangkan serta diperbaiki kemasannnya, seperti galamai, beras rendang, sanjai, batiah, dan beberapa jenis kuliner lainnya.
Menurutnya, jika hal itu dapat dikelola dengan baik dipastikan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyejahteraan masyarakat. Hal itu mengingat di Payakumbuh masih banyak terdapat penduduk miskin.
"Pada tahap awal yang perlu dipikirkan bagaimana memulai mengangkat kesejahteraan tanpa harus bergantung pada pemerintah pusat," kata dia.
Riza menambahkan, sejumlah kebutuhan daerah dan masyarakat belum belum tercukupi oleh Pemerintah Pusat, apalagi Payakumbuh tidak punya potensi yang besar seperti minyak bumi atau sumber dana bagi hasil yang besar.
Akan tetapi yang diandalkan selama ini hanya dari alokasi anggaran Pemerintah Pusat, dimana jumlahnya masih jauh dari cukup.
Salah seorang tokoh masyarakat Saiful Amri setempat menilai masih banyak pelaku UMKM yang lemah dalam mengemas produk dengan baik. Akibatnya daya jual produknya belum terlalu tinggi, sebab kesan pertama yang dilihat pembeli adalah kemasan.
Menurutnya, keterbatasan keahlian pelaku UMKM untuk mengemas produk dengan baik dikarenakan kurangnya referensi dan pengalaman mereka, sehingganya pemasaran produk UMKM di daerah itu belum terlalu luas.
Ia menyarankan agar pemerintah kota memberikan layanan konsultasi bagi pelaku UMKM yang masih mengalami kendala terkait pengemasan produk.
Begitu juga memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan produk, contoh menjual produk lewat sistem daring atau online. (*)
Berita Terkait
Purna tugas, Riza Falepi dan Erwin Yunaz dinilai sukses pimpin Kota Payakumbuh
Sabtu, 24 September 2022 15:50 Wib
Akhir masa jabatan, Wako Payakumbuh Riza minta ASN terus bekerja maksimal
Kamis, 22 September 2022 13:00 Wib
Ratusan warga kurang mampu di Payakumbuh terima bantuan modal usaha dari Baznas
Kamis, 15 September 2022 11:19 Wib
Infrastruktur dasar publik meningkat signifikan di periode kedua Wako Payakumbuh Riza Falepi
Senin, 12 September 2022 10:49 Wib
Wako Payakumbuh minta lurah jemput bola pastikan masyarakat ikut BPJS Kesehatan
Rabu, 7 September 2022 12:23 Wib
Riza Falepi dukung penggunaan kendaraan listrik di dinas
Jumat, 26 Agustus 2022 11:20 Wib
Hadiri satu dekade Kopmil Ijo, Wali Kota nilai generasi muda Payakumbuh bisa jadi pengusaha hebat
Minggu, 7 Agustus 2022 13:08 Wib
Wako berharap Payakumbuh Basketball Grand Ivent 2022 bisa lahirkan atlet berprestasi
Minggu, 31 Juli 2022 13:42 Wib