Jakarta, (Antara Sumbar) - Pengembangan wisata di berbagai lokasi eksotik yang ada di Tanah Air dinilai merupakan hal yang lebih baik dalam beragam aspek dibandingkan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan di daerah tersebut.
"Daerah yang potensi wisatanya bagus, lebih baik dikembangkan, lantaran tidak menghabiskan sumber daya alam," kata Wakil Ketua MPR Mahyudin dalam rilis, Rabu.
Menurut Mahyudin, alangkah baiknya bila sumber daya alam nasional disisihkan untuk generasi anak cucu di masa datang.
Untuk itu, ujar dia, lebih baik pula membangun ekonomi dari sumber daya alam seperti wisata yang tidak mengeksploitasi sumber daya alam.
Sebagaimana diwartakan, pemerintah diharapkan dapat memaksimalkan potensi pariwisata maritim di laut serta berbagai lokasi wisata di pesisir sebagai upaya mengoptimalkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di Tanah Air.
"Komisi IV ke depannya akan terus mendorong pemerintah dapat memaksimalkan potensi maritim dan pariwisata sekitar pesisir," kata Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin.
Menurut Andi Akmal, saat ini potensi kelautan yang ada di Indonesia merupakan hal yang ironis antara lain karena besarnya potensi aktivitas perekonomian masyarakat pesisir dengan 13.466 pulau dan 5,8 juta kilometer persegi laut.
Selain itu, ujar dia, bentangan dan paparan laut juga sangat luas seperti diketahui di Indonesia terdapat 10.660 desa pesisir yang tersebar di sekitar 300 kabupaten.
"Ini mesti jadi fokus kerja pembangunan nasional yang serius sehingga 2.636.758 rumah tangga nelayan menjadi berdaya kekuatan sumber daya manusia Indonesia akan terdongkrak signifikan," ucapnya.
Ia mengingatkan bahwa berbagai anggota masyarakat pesisir seperti nelayanb, pembudidaya ikan dan petambak garam merupakan faktor penggerak utama sektor kelautan dan perikanan.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mencontohkan keanggunan dan keelokan ikan pari manta mempunyai daya tarik yang besar bagi penyelam dan berpotensi sebagai aset penting dalam pengembangan wisata bahari di Indonesia.
"Apabila dilihat dari sisi ekonomi, model pemanfaatan pari manta melalui kegiatan wisata bahari bisa menjadi alternatif yang menjanjikan," kata Susi Pudjiastuti.
Menurut Susi, aktivitas pariwisata bahari berbasis Pari Manta yang berkembang akan memberikan manfaat secara ekonomi tidak hanya kepada pelaku wisata, namun juga bagi masyarakat nelayan.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada 2013, Indonesia memiliki pariwisata berbasis manta terbesar ketiga di dunia, dengan estimasi nilai total tahunannya mencapai 15 juta dolar AS. (*)
Berita Terkait
Pesisir Selatan siapkan RDTR Kawasan Wisata Terpadu Mandeh
Selasa, 5 Maret 2024 5:16 Wib
Menikmati "marine tourism" Sumbar dalam satu paket
Senin, 4 Maret 2024 22:32 Wib
Sekda Mawardi Roska sambut kehadiran Deputi Kemenko Investasi di Kawasan Wisata Mandeh
Sabtu, 3 Februari 2024 7:49 Wib
Kuliner khas kawasan Mandeh, menjadi lengkapnya berwisata
Minggu, 10 Desember 2023 10:16 Wib
Camping Ground Mandeh, suguhkan pesona wisata family
Jumat, 8 Desember 2023 22:34 Wib
Bukit Batu Garudo tawarkan pesona Mandeh sesungguhnya
Rabu, 6 Desember 2023 10:02 Wib
Sensasi cliff jumping di Pulau Sironjong Kecil Mandeh
Senin, 4 Desember 2023 17:30 Wib
Pesona sunset Pantai Paku Mandeh
Kamis, 30 November 2023 13:59 Wib