Jakarta, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Desember tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen menjadi 101,49 dari sebelumnya sebesar 101,31 pada November 2016.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers mengatakan bahwa kenaikan nilai tukar petani tersebut dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,53 persen dan lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,36 persen.
"NTP tersebut berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 33 provinsi di Indonesia," kata Suhariyanto, di Jakarta, Selasa.
Nilai Tukar Petani merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang diproduksi maupun untuk biaya produksi.
Semakin tinggi NTP, secara nisbi semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Kenaikan NTP pada Desember 2016 dipengaruhi oleh kenaikan subsektor tanaman pangan sebesar 0,01 persen, hortikultura 0,10 persen, perkebunan rakyat 0,63 persen dan perikanan 0,40 persen.
Sementara untuk subsektor peternakan mengalami penurunan sebesar 0,01 persen.
Tercatat, pada Desember 2016, NTP Provinsi Riau mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,60 persen dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Dari 33 provinsi yang diamati, NTP dari 18 provinsi mengalami kenaikan.
Sebaliknya, NTP Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan terbesar mencapai 1,08 persen, yang disebabkan penurunan pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,60 persen.
Pada Desember 2016 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,42 persen disebabkan oleh naiknya seluruh kelompok penyusun indeks konsumsi rumah tangga.
Sementara Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Desember 2016 sebesar 110,72 atau naik 0,35 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya yang sebesar 110,33. (*)
Berita Terkait
Dispangtan Padang Panjang bekali petani penggunaan pestisida terbatas
Selasa, 30 April 2024 18:58 Wib
Gubernur: Pupuk berbasis batu bara bisa jadi alternatif bagi petani
Kamis, 25 April 2024 5:34 Wib
Padang Panjang terima bantuan untuk petani terdampak erupsi Marapi dari Bank Nagari
Jumat, 5 April 2024 9:13 Wib
Petani terdampak erupsi Marapi terima Bansos Pemkot Padang Panjang
Jumat, 29 Maret 2024 4:13 Wib
Petani di Tanah Datar yang terdampak hama tikus terima klaim asuransi
Selasa, 26 Maret 2024 18:39 Wib
Polres Agam tangkap seorang petani edarkan narkotika
Jumat, 22 Maret 2024 19:48 Wib
Bupati Pesisir Selatan pilih rehabilitasi pasca bencana fokus pada kerugian petani
Sabtu, 16 Maret 2024 14:38 Wib
Bupati Pesisir Selatan upayakan ganti lahan petani terdampak banjir
Rabu, 13 Maret 2024 20:31 Wib