Jakarta, (Antara Sumbar) - Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte di depan Presiden Joko Widodo menyinggung hilangnya bangkai kapal perang negara itu di Laut Jawa, yang tenggelam pada Februari 1942.
"Terima kasih kepada Indonesia yang telah menawarkan bantuan setelah kami mendengar kabar menyedihkan tentang bangkai kapal yang hilang," kata PM Rutte saat pernyataan pers bersama di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
PM Rutte berharap Belanda-Indonesia saling berkoordinasi dan saling bertukar informasi perihal apa yang terjadi untuk menemukan penyebabnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Belanda melakukan protes kepada Indonesia terkait kapal perangnya yang tenggelam di Laut Jawa ketika bertempur dengan Jepang.
Dalam pertempuran dengan Jepang ini, Belanda kehilangan tiga kapal marinirnya, yakni Hr Ms Kortenaer, Hr Ms Java, dan kapal perang andalan Hr Ms De Ruyter yang panjangnya 170 meter serta 1.200 pelaut.
Menjelang peringatan 75 tahun peristiwa itu, Belanda ingin merayakan dan mendirikan monumen peringatan, namun bangkai-bangkai kapal itu sudah tidak ada di tempatnya ditemukan dulu.
Bangkai kapal tersebut ditemukan oleh penyelam di dasar laut Jawa pada 15 tahun lalu, setelah dilakukan penyelaman kembali hanya menemukan jejak-jejak tenggelamnya kapal, tetapi kapalnya sendiri tidak ada lagi. (*)