Agam Butuh Puluhan EWS Untuk Daerah Bencana

id EWS

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membutuhkan sekitar 80 unit Early Warning System (EWS) atau alat sistem peringatan dini bahaya longsor dan tsunami yang dipasang di daerah rawan bencana alam.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Maizul Hendri di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan, puluhan EWS ini akan dipasang di Kecamatan Malalak, Palupuh, Palembayan, Tanjung Mutiara, Tanjung Raya, Ampek Koto dan lainnya.

"Kecamatan Malalak, Palupuh, Palembayan, Tanjung Raya dan Ampek Koto merupakan daerah rawan longsor karena berada di perbukitan. Sementara Kecamatan Tanjung Mutiara merupakan daerah rawan tsunami karena berada di sepanjang pesisir pantai," katanya.

Agar kekurangan EWS ini terpenuhi, BPBD Agam mengajukan proposal bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ini mengingat satu unit EWS cukup tinggi dengan harga sekitar ratusan juta. Sementara Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Agam sangat terbatas.

Pada 2016, katanya, Agam mendapatkan bantuan sebanyak 40 unit EWS dari BNPB. EWS ini dipasang di Jorong Pandan, Galapuang, Mungko Jalan dan Batu Nangai Kecamatan Tanjung Raya.

Sedangkan pada 2011, juga mendapatkan dua unit EWS dari Badan Pusat Pengkajian Teknologi, Kementrian Riset dan Teknologi. Dua unit EWS tersebut dipasang di Kecamatan Malalak.

Lalu, satu unit EWS dari BNPB pada 2015 dipasang di Palembayan.

Selain itu, bantuan delapan unit EWS tsunami dari BNPB pada 2014 yang dipasang di Kecamatan Tanjung Mutiara.

"Kedelapan ESW dipasang dekat pantai dengan penduduk yang cukup banyak," katanya.

Pemasangan EWS ini bertujuan agar masyarakat sekitar bisa mengetahui pergerakan tanah dan tsunami, sehingga mereka bisa melakukan evakuasi sebelum longsor dan tsunami itu terjadi, sehingga akan mengurangi resiko bagi korban.

Diharapkan dengan keberadaan alat ini dapat mendeteksi ancaman pergerakan tanah dan tsunami.

"Bila alat berbunyi dengan sendirinya, warga sudah mengetahui akan ada longsor dan tsunami. Warga diminta siap siaga dan mencari lokasi yang lebih aman," jelasnya. (*)