Padang, (Antara Sumbar) - Peneliti sekaligus Akademisi bidang hewan vertebrata dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sumatera Barat Fakhrul Reza mengidentifikasi sebanyak 48 jenis reptilia atau hewan melata yang ada di kota Padang.
"Keempat delapan jenis itu terdiri atas empat kelompok hewan reptilia terkecuali penyu," katanya, di Padang, Senin.
Dia menyebutkan dari 48 jenis reptilia tersebut kelompok ular-ularan memegang jenis terbanyak hingga 33 jenis.
Beberapa jenis ular yang terbanyak ditemukan seperti jenis Phyton, Viper ular pohon dan Cobra.
Kemudian kelompok kadal kadalan diidentifikasi sebanyak 10 jenis. Termasuk satu satunya jenis biawak di Sumbar "Varanus salvator".
Jenis cecak atau Hemidactylus dan tokek atau Gecko juga termasuk ke dalamnya.
"Buaya yang muncul beberapa waktu lalu menjadi satu-satunya jenis dari kelompok buaya-buayaan atau 'crocodillus'," ujar dia.
Dia menyebutkan jenis buaya tersebut tergolong ke dalam buaya muara atau "Crocodillus vorosus".
Sedangkan dari kelompok kura-kura selain penyu diidentifikasi sebanyak empat jenis, termasuk "labia-labia" atau kura kura yang sering ditemukan di got atau tanah.
"Semua jenis reptilia itu tersebar di beberapa daerah terutama yang hampir dekat dengan dataran tinggi. Sebagai contoh ular banyak ditemukan di daerah perumahan atau pekarangan dekat dengan hutan," katanya.
Kemudian jenis kura kura ditemukan di perairan tawar di hulu dekat hutan primer.
Sedangkan kadal-kadalan ditemukan di daerah pemukiman dekat dataran tinggi, atau perladangan sebagaimana ular.
Secara garis besar reptilia banyak ditemukan mulai Limau Manis, Lubuk Minturun, Gadut hingga Indarung.
"Meskipun demikian jumlah ini belum memastikan keseluruhan jenis reptilia yang ada di Padang," ujarnya.
Sebab masih ada kemungkinan di beberapa wilayah tertentu ditemukan jenis yang lain.
"Perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait reptilia tersebut," ujarnya.
Sementara itu salah satu staf Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sumbar Agus Suparto menyebutkan Reptil banyak hidup di daerah terestrial atau peralihan antara dataran tinggi dan dataran rendah.
Namun ada juga ditemukan di dataran rendah dan perairan laut semisal penyu. (*)
Berita Terkait
Peneliti ekonomi: Pemerintah diharapkan angkat industri baja nasional
Selasa, 30 April 2024 18:26 Wib
Peneliti: Presiden terpilih perlu prioritaskan kesejahteraan guru
Kamis, 15 Februari 2024 5:11 Wib
Kolaborasi internasional peneliti Universitas Andalas
Selasa, 9 Januari 2024 15:49 Wib
Peneliti: Wolbachia hanya dapat hidup di serangga
Minggu, 19 November 2023 19:25 Wib
Peneliti Unand masuk top 100 ilmuwan versi AD Scientific Index
Selasa, 7 November 2023 16:39 Wib
Unand pastikan inventor miliki 60 persen hak royalti hasil inovasi
Jumat, 27 Oktober 2023 15:39 Wib
Penyerahan dana bantuan hibah kepada dosen peneliti Universitas Muhammadiyah
Kamis, 10 Agustus 2023 14:07 Wib
Peneliti Unand ciptakan nasi padang instan tahan setahun
Kamis, 15 Juni 2023 16:18 Wib