Padang, (Antara Sumbar) - Pengelola perahu wisata bebek air di Danau Cimpago Purus, Kota Padang Sumatera Barat, mengeluhkan banyaknya sampah di danau buatan yang menyebabkan masyarakat enggan berwisata di lokasi tersebut.
"Sampah-sampah tersebut membuat pengunjung tidak mau lagi menggunakan fasilitas wisata yang kami siapkan, ini sangat merugikan kami sebagai pengelola," kata pengelola perahu bebek air, Masril Hamid di Padang , Kamis.
Ia menduga sampah itu berasal dari Lapau Panjang Cimpago (LPC) yang tepat berada di sepanjang danau buatan tersebut.
Indikasinya, menurut Masril, sebelum berdirinya bangunan LPC sampah tidak begitu banyak, pengunjung cukup ramai sehingga pengelola bisa memperoleh untung.
Setelah adanya bangunan, katanya menambahkan, sampah semakin banyak bertebaran, ditambah limbah dari mayarakat yang masuk ke dalam danau membuat warna danau menghitam.
Dia mengatakan kondisi ini membuat omzetnya menurun drastis dari sebelumnya dimana kawasan tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan.
"Kami memantau komentar pengunjung di media sosial yang menyatakan danau ini bau dan banyak sampah sehingga membuat pengunjung enggan untuk datang," katanya.
Ia berharap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Padang agar memperhatikan dan memberikan solusi agar kawasan ini bisa bersih dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Padang.
Menurut dia sewaktu danau masih bersih objek wisata ini bisa didatangi pengunjung sampai ratusan orang namun saat ini hanya lima-sepuluh orang saja setiap harinya.
"Pendapatan kita sangat turun drastis, kita ingin agar pemkot memberikan solusi dari persoalan ini. Memang ada dua petugas kebersihan yang membersihkan setiap hari namun sampah tetap saja banyak," kata Masril.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Padang Medi Iswandi mengakui bahwa sampah tersebut memang berasal dari LPC.
"Kami belum bisa menghentikannya karena belum ada yang tertangkap tangan, kalau ada kita akan langung tindak pidana ringan (tipiring)," tegasnya.
Dia menerangkan bahwa di lokasi tersebut ada dua pegawai dari Dinas Kebersihan Padang yang bekerja membersihkan setiap hari, namun karena banyaknya volume sampah belum bisa diatasi.
"Kami akan terus melakukan pengawasan terhadap para pedagang di LPC, kalau tertangkap tangan akan kita tindak tegas langsung," kata Medi. (*)