Solok Selatan Peroleh Sertifikat Bebas Malaria

id Solok Selatan Peroleh Sertifikat Bebas Malaria

Padang Aro, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), meningkatkan promosi kesehatan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk mengantisipasi berkembangnya penyakit di musim hujan. "Saat musim hujan, jumlah air akan banyak tetapi cenderung tercemar oleh bakteri yang tidak bisa dilihat mata. Selain itu juga tempat penampungan akan banyak yang membuat jentik nyamuk mudah berkembang. Oleh karena itu promosi kesehatan lebih ditingkatkan melalui puskesmas," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan, Rosa Yulfiano di Padang Aro, Kamis. Dia menjelaskan, dengan air yang tercemar maka masyarakat akan mudah terserang diare. Sedangkan dengan berkembangnya jentik nyamuk, katanya, maka kemungkinan masyarakat terserang Demam Berdarah (DBD) serta malaria. Oleh sebab itu, katanya, masyarkat harus lebih giat lagi membersihkan pekarangan rumah, terutama tempat yang bisa menampung air untuk mengatisipasi berkembangnya nyamuk. Dia mengungkapkan, untuk kasus DBD di Solok Selatan selama Januari 2015 sudah lima kasus dan satu di antaranya meninggal dunia. "Satu orang yang meninggal dunia tersebut mendapat penyakit DBD di Bukittinggi setelah pulang liburan," katanya. Sedangkan kelima kasus DBD tersebut, imbuhnya, semuanya di Kecamatan Sungai Pagu, sementara enam kecamatan lain belum ada laporan. Jumlah kasus DBD tiga tahun terakhir di Solok Selatan, yaitu pada 2012 sebanyak 43 kasus, tahun 2013 berjumlah 89 kasus dan 2014 mengalami penurunan signifikan dengan hanya 11 kasus. Sedangkan untuk malaria, kata dia, selama Januari 2015 baru ada satu kasus sedangkan pada 2013 tercatat 37 kasus dan 2014 sebanyakn 18 kasus. "Pada 2014, Solok Selatan mendapat sertifikasi dari Kementerian Kesehatan sebagai daerah bebas malaria," katanya. Hal ini, katanya, berarti Solok Selatan dalam tiga tahun terakhir angka penderita malaria masih di bawah standar nasional. Untuk Solok Selatan angka penyandang malaria tiga tahun terakhir yaitu 0,12 dalam 1.000 penduduk sedangkan kes reg nasional 1,5 setiap 1.000 penduduk. "Solok Selatan merupakan daerah endemik malaria tetapi berhasil menekan angka penderita malaria selama tiga tahun terakhir dan berharap ini tetap berlanjut kedepannya," tambahnya. (*/rik)