Budidaya Gaharu Agam Capai 150 Ribu Pohon

id Budidaya Gaharu Agam Capai 150 Ribu Pohon

Lubuk Basung, (Antara) - Budidaya pohon gaharu mencapai 150 ribu batang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), dengan menghasilkan getah sekitar lima kilogram perpohon. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam, Yulnasri di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan, ratusan ribu batang pohon gaharu ini tersebar di Kecamatan Lubukbasung, Ampek Nagari, Palupuh, Baso, Palembayan, Tilatang Kamang, Kamang Magek dan Baso. Pada 2015, ke 150.000 pohon gaharu tersebut akan memproduksi minyak gaharu melalui proses penyulingan atau pengoboran pohon gaharu dengan jenis aquilaria malaccensis. Setelah itu, pohon yang berlubang itu akan ditutup dan tiga bulau sampai lima bulan, baru dibuka dan pohon itu akan mengeluarkan getah gaharu. "Kami telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Sumbar, terkait penyulingan gaharu itu," kata Yulnasri. Apabila hasilnya memuaskan, maka akan disosialisasikan kepada petani lain, terkait teknis penyulingan yang baik, sehingga ini akan menjadi pilihan mata pencaharian masyarakat. Ia menambahkan, harga getah gaharu dengan jenis gubah sekitar Rp64 juta per kilogram. Sementara harga getah gaharu dengan jenis jernang sekitar Rp40 juta per ons. "Pemasaran getah gaharu ini sangat luas, karena getah gaharu ini merupakan salah satu bahan untuk membuat parfum atau minyak wangi," katanya. Saat ini, Dishutbun Kabupaten Agam sedang giat-giatnya untuk mengajak masyarakat agar membudi dayakan hasil hutan bukan kayu (HHBK), karena pihaknya sedang fokus untuk menyukseskan program Agam memanen, setelah program Agam Menyemai diluncurkan empat tahun silam. Sementara salah seorang petani gaharu di Lubuk Basung, Dir Sindoyo (62), mengatakan penyulingan ini dilakukan guna menjaga kualitas gaharu, sehingga getah yang dihasilkan saat panen nantinya berkualitas. "Setiap pohon diperkirakan bisa menghasilkan getak gaharu sekitar lima kilogram," katanya. (*/ari)