Petani Padangpariaman Tanam 2.000 Pohon Gaharu untuk Menghasilkan Teh

id Pohon gaharu

Petani Padangpariaman Tanam 2.000 Pohon Gaharu untuk Menghasilkan Teh

Operation Head (OH) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau, Ridwan (kanan), didampingi Peneliti dari Universitas Andalas, Benni Satria (kiri), melakukan inokulasi (penyuntikan) pohon gaharu untuk merangsang produksi getah, di Nagari Sungai Buluah, Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (9/11) ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc/17

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Sejumlah petani di Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat menanam 2.000 batang pohon gaharu di kawasan perhutanan sosial guna menghasilkan teh yang berguna bagi kesehatan.

"Pohon itu kita tanam pada lahan seluas tiga hektare dari 783 hektare luas perhutanan sosial di Nagari Sungai Buluh," kata Sekretaris Lembaga Pengelolaan Hutan Nagari Sungai Buluh, Hasan Basri di Parit Malintang, Selasa.

Ia mengatakan pohon-pohon tersebut ditanam pada 2016 dan dikelola oleh 10 petani di daerah itu dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian mereka.

Dalam penanaman dan pengelolaannya, pihaknya dibantu oleh Pertamina untuk pembiayaan sedangkan di bidang pembinaan pihaknya dibantu oleh Universitas Andalas.

Dipilihnya gaharu sebagai tanaman yang dikelola petani karena di kawasan perhutanan sosial tersebut dinilai memiliki potensi untuk dikembangkannya pohon yang bernama ilmiah aquilaria malaccensis itu.

"Apalagi sebelumnya juga telah ada pohon gaharu yang hidup alami di daerah itu yang jumlahnya ratusan batang," ujarnya.

Selain pohon, daunnya dapat dimanfaatkan menjadi teh sebagai obat sejumlah penyakit di antaranya strok, diabetes serta penyakit kronis lainnya.

Kemudian getah dan batang pohon tersebut juga dapat bermanfaat sebagai obat, namun pemanfaatannya harus menunggu bertahun-tahun.

Agar gaharu menghasilkan getah, pohon tersebut harus dibuat stres dulu dengan cara penyuntik atau inokulasi maupun memetik daunnya.

Ia mengatakan beberapa bulan lalu telah dilakukan inokulasi pohon gaharu dewasa yang keberadaannya telah bertahun-tahun di kawasan perhutanan sosial yang dananya berasal dari Pertamina.

Meskipun penanaman tersebut sudah memasuki masa dua tahun, namun hingga saat ini pihaknya belum menentukan pemasaran teh tersebut karena masih fokus untuk perawatan pohon.

"Namun melihat kandungan yang terdapat dalam batang pohon tersebut maka pemasarannya nanti dipastikan akan lebih mudah," ujar dia. (*)