Mega Proyek di Kabupaten Pasaman

id Mega Proyek di Kabupaten Pasaman

Pemerintah Kabupaten Pasaman melihat, kalau hanya mengandalkan APBD, maka pembangunan Pasaman tidak akan bisa dinikmati rakyat Pasaman hingga 30 tahun kedepan. Belum lagi untuk mengatasi kerusakan infra struktur akibat bencana alam, maka jelas tidak akan mampu dana daerah itu mengakomodirnya. Untuk urusan pembangunan daerah, segala peluang dimanfaatkan Benny Utama secara maksimal. Dana-dana di Pemprov Sumbar dan dana yang menggantung di sejumlah Departemen di Jakarta, berusaha digaet. Termasuk melakukan pendekatan dengan kekuatan politiknya ke berbagai pihak, baik ditingkat propinsi sampai ke pusat yang dianggap berkompeten, untuk bisa mendorong percepatan pembangunan di daerahnya. Hasilnya, belasan hingga puluhan milyar dana propinsi tiba di Pasaman, ditambah dana-dana dari sejumlah kementrian di Jakarta. Sumber dana itu, ada berbentuk DID (Dana Insentif Daerah), PPIP, dana Rehab Rekon, Dana Alokasi Khusus, dana Perbantuan, dana bagi hasil pajak daerah dan nama-nama lainnya. Sehingga sejak 2011 lalu, getar pembangunan disetiap sudut kabupaten Pasaman begitu terasa. Apalagi bila ditoleh rencana strategis pembangunan Pasaman 2014 dan 2015. Karena pada dua tahun terakhir itu, Benny Utama telah menargetkan seluruh jorong dan perkampungan masyarakat terjauh di Pasaman, akan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat atau lebih, dalam berbagai cuaca, hujan badai sekalipun. Termasuk jarak tempuh dari Kecamatan Mapattnggul Selatan ke Lubuk Sikaping, akan lebih dekat pula, jika Jembatan Koto Panjang yang mulai dibangun tahun 2012 lalu, selesai pengerjaan tahun ini. Diantara mega proyek yang telah tuntas, sedang dan akan berjalan di Pasaman, berupa pengaspalan jalan tembus ke Riau via Rao- Mapattunggul yang selesai tahun 2013 ini. Lanjutan jalan tembus ke Pasaman Barat via Daliak-Sunga Janiah, Talu juga tengah berlanjut. Sedangkan pembangunan Irigasi Panti-Rao yang diyakini tuntas dengan kucuran dana pusat Rp.25 milyar tahun 2013 ini. Jika jaringan irigasi ini rampung, diprediksi surplus produksi padi Pasaman, bisa menembus angka 200 ribu ton/tahun, dari capaian surplus 78 ribu ton tahun lalu terang Benny Utama. Selanjutnya proyek pengeringan rawa di daerah Panti-Tapus, berikut dengan tanggul pengaman sungai, di daerah Petok, juga telah selesai dikerjakan. Dampaknya, puluhan bahkan ratusan hektar lahan yang selama ini rawa, kini terhampar menjadi lahan pertanian yang subur. Selanjutnya dambaan warga Panti, khususnya Lundar dan Kuamang yang mengharapkan terbangunanya jalan dan Jembatan penghubung antara Panti dan Lundar, telah dijawab oleh Bupati Benny Utama. Badan jalan dan jembatan telah selesai dibangun. Tahun ini mulai kita tingkatkan dengan kondisi aspal hotmix, imbuh bupati. Proyek ini strategis sekali, karena memperpendek jarak tempuh dari Kuamang dan Lundar ke ibu kecamatannya, Panti. Selama ini warga Lundar yang hendak ke Panti, harus menempuh jalan memutar lewat Tapus, Kecamatan Padang Gelugur. Sehingga jarak tempuhnya menjadi 25 KM. Kini cuma enam kilometer saja jarak tempuhnya, ulas Benny Utama. Sejumlah jembatan yang hancur akibat bencana alam dari tahun 2008 hingga 2010 lalu, seperti jembatan Batang Sumpur ruas jalan Petok-Tapus di Kuamang, Kecamatan Padang Gelugur, jembatan Durian Kunyik, Kecamatan Bonjol dan jembatan Batang Malandu di Kecamatan Tigo Nagari, termasuk rumah-rumah masyarakat yang luluh lantak dihondoh banjir bandang tahun lalu, pun telah selesai dibangun kembali dan diresmikan Kepala BNPB DR. Syamsul Maarif, MSi, April lalu. Di wilayah Selatan Pasaman, persisnya Kecamatan Bonjol, Simpati dan Lubuk Sikaping sedang dilaksanakan pembangunan sarana air bersih benilai puluhan milyar rupiah. Sedangkan pembangunan sarana air bersih di kecamatan Tigo Nagari senilai Rp.9 milyar, telah rampung tahun lalu. Di ibu kota Lubuksikaping juga tengah dilaksanakan proyek normalisasi sungai Batang Sumpur berikut jalan inspeksi, senilai hampir Rp20 milyar. Selama ini aliran Batang Sumpur selalu mengancam persawahan dibantaran sungai yang membelah Kota Lubuk Sikaping itu. Jalan utama di kota Lubuk Sikaping pun dilebarkan sejak tahun kemaren. Sejalan dengan itu Pemkab membangun trotoar, plus taman di kiri kanan jalan. Namun yang lebih monumental adalah pembangunan kantor Bupati Pasaman. Gedung megah bertingkat tiga di jantung kota Lubuk Sikaping, jika selesai akhir tahun ini, bisa disebut sebgai kantor bupati termegah di Sumaatera Barat. Bila ketiga mega proyek selesai seluruhnya, maka kota Lubuk Sikaping terlihat kian elegan dan modern. Tak ketinggalan juga, tahun ini Benny Utama merenovasi secara besar-besaran masjid Agung Al Mutaqin, termasuk pembangunan menara masjid tersebut setinggi 33 meter. Selain menjadi pusat keagamaan, Benny berharap, Masjid Agung Al Mutaqin nantinya dapat menjadi kebanggan masyarakat Pasaman. Sepertinya banyak hal sudah dilakukan pemimpin Pasaman ini untuk daerahnya, tapi tampaknya masih banyak karya dan pemikiran yang ingin diwujudkan. Dirgahayu tiga tahun kepemimpinan Benny Daniel di Pasaman (29 Agutus 2010 29 Agustus 2013, Semoga Pasaman Tambah maju dan Rakyatnya tambah Sejahtera. (***)