TNI Gunakan Pesawat F16 Latihan Pertahanan Udara

id TNI Gunakan Pesawat F16 Latihan Pertahanan Udara

Pekanbaru, (Antara) - Tentara Nasional Indonesia akan menggunakan pesawat tempur F16 untuk latihan pertahanan udara di Kota Dumai, Provinsi Riau, Kamis (30/10). Menurut rilis yang diterima Selasa siang, latihan kali ini adalah latihan terpadu yang digelar TNI untuk mengantisipasi dan menguji kesiapsiagaan terhadap serangan udara dari musuh yang mengincar titik-titik strategis di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam latihan ini, TNI akan menurunkan sejumlah pesawat tempur untuk melakukan simulasi pertahanan dari serangan udara, di antaranya jet tempur F-16, Sukhoi, Hawk dan sejumlah kapal tempur. "Lokasi kegiatan berada di Terminal Transportasi Minyak Mentah Chevron Pasific Indonesia (CPI) di Dumai," kata Manajer Komunikasi Chevron Wilayah Sumatera Tiva Permata. Menurut rilis yang diterima, acara tersebut selain berisi aksi-aksi seru dari sejumlah personil militer dalam upaya simulasi, juga akan dilakukan simulasi penyelamatan dan evakuasi oleh tim Chevron Pacific Indonesia. Latihan manuver lapangan Pertahanan Udara Nasional (Hanudnas) ke-XXXVIII tahun 2014 menurut jadwal akan diselenggarakan secara simultan di Pulau Batam Kepulauan Riau, Kota Pekanbaru dan di Kota Dumai, Provinsi Riau. Latihan ini merupakan kegiatan tahunan yang digelar oleh Pusat Pendidikan dan Latihan Komando Pertahanan Udara yang berpusat di Surabaya. Secara umum, menurut rilis, latihan ini adalah latihan terpadu yang digelar oleh TNI untuk mengantisipasi dan menguji kesiapsiagaan terhadap serangan udara dari musuh yang mengincar titik-titik strategis di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara khusus sebagai bagian dari aktivitas Latihan Pertahanan Udara Nasional Tutuka, latihan pertahanan udara pasif akan digelar di terminal transportasi minyak mentah milik PT Chevron Pacific Indonesia di Dumai. Latihan simulasi pertahanan dari serangan udara tahun ini akan melibatkan Satuan Radar 232 TNI Angkatan Udara di Kota Dumai dan PT Chevron Pacific Indonesia, sebagai salah satu objek vital nasional yang ada di Kota Dumai dalam pelaksanaan latihan lapangan yang dalam skenario latihan menjadi target serangan musuh. Latihan pertahanan dari serangan udara musuh di terminal transportasi minyak mentah Chevron ini sekaligus menunjukkan posisi penting salah satu pelabuhan pengiriman minyak di Pulau Sumatera ini sebagai salah satu wilayah penghasil minyak terbesar di Indonesia. "Saat ini PT Chevron Pacific Indonesia, menyuplai sekitar 40 persen kebutuhan minyak untuk Indonesia. Serangan terhadap pelabuhan Dumai, tidak saja menjadi kerugian bagi Provinsi Riau, namun juga keseimbangan suplai minyak nasional seperti yang ditargetkan oleh Pemerintah Republik Indonesia," katanya. Latihan Hanudnas Tutuka ke-XXXVIII ini bertujuan untuk menguji rencana operasi dan mengukur kesiapsiagaan operasional Kohanudnas dalam merencanakan, menyelenggarakan dan mengendalikan mekanisme kegiatan operasi pertahanan udara dalam rangka mewujudkan sebuah sistem pengamatan, penangkalan dan penindakan yang andal terhadap kontinjensi akibat ancaman udara dalam wilayah udara yurisdiksi nasional. Sedangkan sasarannya adalah terujinya rencana operasi Kohanudnas sebagai bagian dari rencana strategis TNI. Materi latihan antara lain menguji rencana operasi Kohanudnas; penyiapan unsur darat, laut dan udara; pelaksanaan kerja sama taksis dan taktik; pelaksanaan operasi terbatas untuk dukung pertahanan udara; pelaksanaan dukungan administrasi logistik dan transportasi taktis unsur darat, laut, dan udara; dan kegiatan K-4 I P P (Komando, Kendali, Komunikasi, Komputerisasi, Intelijen, Pengamatan, dan Pengintaian) jajaran Kohanudnas. (*/jno)