BPJS Kesehatan: "Ina-CBG''S" Justru Untungkan RS

id BPJS Kesehatan: "Ina-CBG''S" Justru Untungkan RS

Jakarta, (Antara) - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris mengatakan sistem "Indonesia Case Based Groups" (INA-CBG`s) yang diterapkan, justru menguntungkan rumah sakit. "Sistem ini justru menguntungkan. Hasil evaluasi kita, tidak benar 'INA-CBG's' yang katanya membuat rumah sakit defisit," ujar Fahmi Idris di Jakarta, Rabu. Bahkan, keuntungan yang diraih rumah sakit malah melebihi tahun-tahun sebelumnya. Hal itu berdasarkan evaluasi yang dilakukan BPJS Kesehatan. "BPJS Kesehatan melakukan evaluasi di beberapa rumah sakit. Dihitung biaya yang dikeluarkan sebenarnya berapa, dan setelah menggunakan INA-CBG's berapa. Dan hasilnya, biasanya dapatnya X, namun setelah INA-CBG's meningkat menjadi X 'plus' dua," jelas Fahmi. Menurut dia, kekisruhan penggunaan sistem INA-CBG's disebabkan kesalahpahaman saja. Sebelumnya, Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) Said Iqbal mengatakan sistem INA-CBG's justru menghambat pelayanan. "Sesuai dengan UU tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan SJSN mengamanatkan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat tanpa adanya batasan biaya, dan seluruh penyakit ditanggung. Akan tetapi, faktanya adanya penerapan INA-CBG`s membuat RS ataupun klinik tidak melayani dengan sepenuh hati," ucap Said Iqbal. INA-CBG`s adalah sistem pengelompokan penyakit berdasarkan ciri klinis yang sama dan sumber daya yang digunakan dalam pengobatan. Pengelompokan tersebut bertujuan untuk pembiayaan kesehatan pada penyelenggaraan JKN sebagai pola pembayaran yang bersifat prospektif. BPJS Kesehatan meyakini penghitungan tarif pelayanan lebih objektif dengan menggunakan sistem itu karena berdasarkan pada biaya sebenarnya. (*/sun)