Unand Upayakan Percepat Pengukuhan Guru Besar

id Guru Besar

Padang, (Antara Sumbar) - Majelis Guru Besar (MGB) Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, mengupayakan percepatan pengukuhan guru besar guna menegaskan tanggung jawab keilmuannya.

"Kami memiliki 140 guru besar saat ini namun baru sebagian kecil yang telah melakukan orasi ilmiah dalam keilmuannya," kata Ketua MGB Unand, Prof Darwin Amir di Padang, Jumat.

Dia menyebutkan hingga tahun ini baru lima kegiatan pengukuhan guru besar yang dilaksanakan oleh MGB Unand semenjak terbentuk 2013 lalu, di tahun depan akan dilaksanakan dengan jarak waktu yang singkat.

Kelimanya yakni Prof Indrawati Lipoeto dari Fakultas Kedokteran, Prof Dedi Prima Putra dari Farmasi, Prof Firman Hasan dari Fakultas Hukum, Prof Santosa dari Teknologi Pertanian dan Prof Ismansyah dari Fakultas Hukum.

Saat ini, kata dia masih ada 40 profesor yang berada pada daftar tunggu untuk mengukuhkan guru besar sekaligus menegaskan keilmuannya.

"Pengukuhan guru besar ini penting untuk melegalkan statusnya sebagai guru besar," tambahnya.

Sebab selain sebagai pertanggungjawaban keilmuannya, penampilan orasi ilmiahnya menjadi pembuktian kemampuannya dalam melakukan penelitian sekaligus analisis pada ilmu andalannya.

"Banyak profesor telah keluar surat pengangkatan namun belum dikenalkan pada masyarakat," ujarnya.

Pengukuhan ini juga, kata dia sebagai upaya sosialisasi statusnya sekaligus upaya membagi ilmu kepada masyarakat.

"Guru besar pun sama memiliki kewajiban Tridharma Perguruan Tinggi dan pengukuhan ini menjadi penegasan kewajiban tersebut," kata dia.

Sementara itu Wakil Rektor I Unand, Prof Dachriyanus mengatakan bahwa upaya percepatan pengukuhan guru besar menjadi salah satu prioritas kampus mengejar gelar Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).

Menurutnya salah satu indikator menjadi PTN BH yakni memiliki banyak guru besar dan sumber daya pengajar, mahasiswa berkualitas lainnya.

Selain tentunya mampu memberikan sumbangsih pemikiran bagi kebijakan pemerintah dan masyarakat melalui risetnya. (*)