Pemkab Ajak Petani Memanfaatkan Jerami Padi

id Pemkab

Painan, (Antara Sumbar) - Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), mengajak petani tidak membakar jerami padi namun disarankan memanfaatkannya dengan cara menebar sehingga dapat meningkatkan kesuburan areal persawahan.

"Sebagian petani berasumsi apabila jerami dibakar maka hasil pembakarannya bisa menyuburkan areal persawahan padahal tidak karena abu bekas pembakaran mudah hanyut terbawa air, hal itu berbeda apabila jerami ditebar maka akan menjadi kompos," kata Kasubid Distribusi Akses Pangan dan Harga Pangan, Badan Ketahanan dan Penyuluhan Pesisir Selatan, Andri Masri di Painan, Kamis.

Selain itu, katanya, kegunaan lain jerami adalah untuk pakan ternak, dari produksi padi di kabupaten itu per periodenya 312 ribu ton maka diperkirakan tersedia 12 ribu ton jerami yang bisa mencukupi kebutuhan pakan lebih kurang 1.560 ekor sapi selama setahun.

Maka dari itu ia berharap kedepan kebiasaan membakar jerami bisa ditinggalkan walaupun tidak digunakan untuk pakan ternak minimal untuk menyuburkan areal persawahan.

"Ini memang bukan perkara mudah butuh sosialisasi berkelanjutan sehingga petani berangsur-angsur merubah kebiasaan tersebut," katanya.

Terpisah, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Kecamatan Sutera, Ramadhan mengakui bahwa petani disana sebagian memang terbiasa membakar jerami usai memanen padi.

"Berbagai alasan mereka utarakan diantaranya agar areal persawahan terlihat bersih dan ada juga berasumsi abu hasil pembakaran akan menjadi pupuk," kata dia.

Menyikapi hal itu ia mendorong pihak terkait menyosialisasikan bahwa jerami lebih bermanfaat dari pada dibakar.

"Kalau jerami-jerami tersebut bisa dimanfaatkan tentu lebih baik, sehingga tidak menutup kemungkinan petani akan mengintegrasikan tanaman padi dan ternak," ucapnya.

Dengan pengintegrasian tersebut jelas Ramadhan tentu akan menambah pendapatan petani dan juga bisa memenuhi permintaan pasar. (*)