Agam Bagikan 2.047.700 Obat Filariasis ke 384.165 Warga

id Agam Bagikan 2.047.700 Obat Filariasis ke 384.165 Warga

Lubukbasung, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), membagikan sebanyak 2.047.700 butir obat filariasis atau penyakit kaki gajah kepada 384.165 warga yang tersebar di 22 Puskesmas di daerah itu. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Indra di Lubukbasung, Jumat (7/11), mengatakan, ke 2.047.700 butir obat filariasis ini terdiri dari tiga jenis yakni, albendazol sebanyak 384.165 butir, DEC sebanyak 1.340.107 butir dan parasetamol sebanyak 323.428 butir. "Pemberian obat ini merupakan tahap kedua yang diberikan kepada 384.165 orang yang tersebar di 16 kecamatan se-Kabupaten Agam dimulai pada 3 sampai 8 November 2014," kata Indra. Saat ini, tambah dia, Dinkes Agam telah membagikan obat ini kepada 90.228 warga dengan rincian yakni, Puskesmas Pakan Kamih untuk 9.045 orang, Puskesmas Magek untuk 13.135 orang, Puskesmas Palupuh untuk 5.004 orang dan Puskesmas Padang Luar untuk 1.926 orang. Lalu Puskesmas Sungai Puar untuk 4.383 orang, Puskesmas Ampek Koto untuk 5.887 orang, Puskesmas Pasar Ahad untuk 11.629 orang dan Puskesmas Lubukbasung untuk 11.428 orang. Kemudian, Puskesmas Manggopoh untuk 19.658 orang, Puskesmas Bawan untuk 5.390 orang dan Puskesmas Batu Kambing untuk 2.743 orang. "Untuk Puskesmas lainnya sedang berjalan dan dalam waktu dekat sudah selesai semuanya. Data ini berasal dari Puskesmas yang telah membagikan obat tersebut," katanya. Obat filariasis ini dibagikan oleh kader dengan jumlah 4.240 orang dari 848 unit Posyandu dan pemberian obat ini langsung diantarkan ke rumah warga. Sementara sasaran pengobatan ini untuk seluruh warga di atas usia dua tahun dan obat ini tidak diberikan kepada warga yang mengalami sakit berat, ibu hamil dan balita kurang gizi. Pemberian obat ini merupakan yang terakhir dilakukan dan apabila berhasil maka 2015 tidak lagi dilakukan pengobatan massal penyakit kaki gajah. Ia menambahkan, di Kabupaten Agam tercatat sebanyak 65 kasus penyakit kaki gajah yang terdiri dari klinis sebanyak 23 kasus dan kronik sebanyak 42 kasus. (**/ari/WIJ)