Kota Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) memaparkan sejumlah langkah dan inovasi yang sudah diimplementasikan perguruan tinggi tersebut, khususnya dalam hal keterbukaan informasi publik, kepada Komisi Informasi (KI) Pusat.
"Ada beberapa terobosan yang sudah dilakukan Unand salah satunya penyediaan Juru Bahasa Isyarat (JBI) pada berbagai kegiatan resmi universitas," kata Rektor Unand Efa Yonnedi saat memberikan paparan keterbukaan informasi publik kepada KI Pusat di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan penyediaan layanan JBI bentuk dukungan penuh perguruan tinggi dalam memenuhi dan menjamin kesetaraan keterbukaan informasi publik, khususnya bagi penyandang disabilitas rungu.
Unand juga memperluas dampak keterbukaan informasi hingga tingkat nagari atau desa melalui kolaborasi bersama Komisi Informasi Sumatera Barat dalam program pengabdian masyarakat untuk mewujudkan "Nagari Informatif".
"Unand berkomitmen memastikan setiap pelayanan publik mengedepankan transparansi, inklusi, dan akuntabilitas. Upaya ini kami lakukan secara berkelanjutan melalui penguatan peran PPID dan inovasi layanan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat," ujar dia.
Selain meningkatkan layanan dan inovasi keterbukaan informasi di tataran internal dan masyarakat, perguruan tertua di luar Pulau Jawa itu juga menggandeng sejumlah media massa untuk membantu diseminasi informasi kepada publik.
Sekretaris Unand Aidinil Zetra mengatakan media massa memiliki posisi penting dalam membangun opini publik yang berbasis data, analisis dan perspektif akademik.
Oleh sebab itu, ia memandang kemitraan dengan media massa cukup krusial untuk memastikan gagasan, riset, dan capaian universitas tersampaikan secara luas, utuh dan mudah dipahami masyarakat.
"Universitas tidak hanya menghasilkan pengetahuan, tetapi juga berkewajiban memastikan pengetahuan tersebut dapat diakses publik dengan cara yang benar," ujarnya.
