Lubukbasung (ANTARA) - Dua individu bunga rafflesia jenis Tuan-Mudae mekar secara bersamaan dengan jarak satu meter di kawasan Cagar Alam Maninjau tepatnya di Marambuang, Nagari atau Desa Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Ade Putra di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan dua individu bunga rafflesia Tuan-Mudae itu dalam kondisi mekar sempurna hari kedua satu individu dan baru mekar hari pertama satu individu.
"Satu individu ini bakal mekar sempurna pada Jumat (25/4), karena saat ini masih kondisi baru terbuka kelopaknya," katanya.
Ia mengatakan satu individu bunga langka yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 sebagaimana telah diubah Undang-Undang 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ukuran 82,5 centimeter berdasarkan pengukuran diameter oleh petugas BKSDA Sumbar bersama Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin.
Bunga rafflesia Tuan-Mudae ini merupakan salah satu yang cukup langka dari 30 lebih spesies di dunia.
"Rafflesia Tuan-Mudae ini hanya dua lokasi tumbuh di dunia, setelah Sarawak Malaysia dan Palembayan, Kabupaten Agam, Indonesia," katanya.
Ia mengakui lokasi mekar bunga rafflesia Tuan-Mudae ini berada di kawasan Cagar Alam Maninjau dan mari saksikan keanekaragaman hayati tersebut dengan mengurus Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi (Simaksi) ke BKSDA Sumbar di Padang.
Keberadaan bunga ini pertama kali ditemukan pada 2017 saat warga sekitar sedang mencari sumber air Pamsimas.
Mendapat laporan itu, petugas BKSDA Sumbar mendatangi lokasi dan ternyata bunga rafflesia itu jenis baru.
Setelah itu BKSDA Sumbar memastikan bunga tersebut ke Ahli Rafflesia dari Universitas Bengkulu Prof Dr Agus Susatya. Ahli tersebut melakukan penelitian dan uji labor.
"Prof Dr Agus Susatya menyimpulkan bukan jenis Arnoldii, tetapi Tuan-Mudae," katanya.
Pada awal 2020, bunga rafflesia Tuan-Mudae itu mekar terbesar di dunia dengan diameter 111 centimeter.
"Mekarnya bunga tersebut dipublikasikan oleh media di 32 negara," katanya.