Pemkab Agam promosikan secara masif potensi rafflesia tingkatkan kunjungan

id Pemkab Agam,rafflesia agam,Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal.

Pemkab Agam promosikan secara masif potensi rafflesia tingkatkan kunjungan

Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal. Dok ANTARA/Yusrizal

Agam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mempromosikan secara masif potensi bunga rafflesia di daerah itu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara agar masyarakat sekitar menjadi sejahtera.

"Kita secara masif mempromosikan potensi bunga rafflesia tersebut, karena ini salah satu potensi cukup luar biasa yang bisa dikembangkan," kata Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal di Lubuk Basung, Kamis

Ia mengatakan langkah yang bakal dilakukan nantinya dengan menginstruksikan Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Agam untuk melakukan kerjasama dengan pihak swasta berupa biro perjalanan, pelaku wisata dan lainnya agar memberitahukan kepada wisatawan bahwa di Agam sedang mekar bunga rafflesia.

Setelah itu mempromosikan secara masif di media sosial dan media lainnya terkait keberadaan bunga itu.

"Ini salah satu langkah yang bakal kita lakukan, sehingga keberadaan bunga ini diketahui banyak orang," katanya.

Ia menambahkan ada 18 titik sebaran bunga rafflesia di Agam tersebar di Kecamatan Palembayan, Tanjung Raya, Palupuh, Baso, Kamang Magek, Tilatang Kamang, Malalak dan Matur berdasarkan catatan dari Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.

Bunga rafflesia itu jenis Arnoldii, Tuan-mudae dan Gadutensis. Bahkan rafflesia Tuan-mudae dengan ukuran paling besar dunia pernah mekar sempurna di Palembayan, Agam dengan diameter 111 centimeter dan Tuan-mudae itu hanya ditemukan di Sarawak, Malaysia dan Palembayan, Kabupaten Agam.

"Kita bersyukur di Agam ada beberapa titik sebaran rafflesia dan termasuk bunga rafflesia terlangka," katanya.

Ia mengakui selama ini orang mengetahui bunga rafflesia hanya ada di Provinsi Bengkulu. Namun di Agam, sebarang cukup banyak.

Keberadaan bunga langka dan dilindungi Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya ini tentunya menjadi sebuah potensi keanekaragaman hayati yang dapat menjadi potensi wisata.

Maka dari itu, kedepan harus dipromosikan, diinformasikan dan dikembangkan lebih baik dengan harapan keberadaan bunga rafflesia dibeberapa titik ini bisa menarik wisatawan nusantara dan mancanegara, agar masyarakat sekitar menjadi sejahtera.

"Saya yakin dengan mempromosikan secara masif, wisatawan mancanegara bakal berdatangan, sehingga berdampak terhadap masyarakat sekitar," katanya.