BNPB rekayasa cuaca di Jawa Barat untuk mitigasi bencana

id rekayasa cuaca

BNPB rekayasa cuaca di Jawa Barat untuk mitigasi bencana

Kepala BNPB Suharyanto (dua dari kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai Rapat Tingkat Menteri terkait penanganan dan pengurangan risiko banjir yang dipimpin Menko PMK Pratikno di Jakarta, Kamis (27/3/2025). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan rekayasa cuaca di Jawa Barat mulai 27-30 Maret 2025 sebagai upaya mitigasi bencana menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.

"Jawa Barat itu yang diprediksi hujan sedang hingga lebat pada Jumat (28/3), dan titiknya di puncak (Bogor), jadi, untuk menyikapi hal tersebut, BNPB dengan Pemerintah provinsi Jawa Barat sudah sepakat mulai tanggal 27-30 Maret 2025 dilaksanakan rekayasa cuaca," ujar Kepala BNPB Suharyanto di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, untuk Jawa Barat bekerja sama dengan TNI akan melakukan penyemaian awan dengan menebarkan garam menggunakan pesawat pada siang hari, sementara BNPB akan melakukan penyemaian awan dengan terbang malam.

"Untuk wilayah Banten masih relatif aman hujan ringan, sehingga mitigasi terkait cuaca untuk menjelang Idul Fitri ini hanya di Jawa Barat," katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di wilayah Jakarta hujan ringan masih akan terjadi hingga 1 April 2025 mendatang, sedangkan banjir rob diprakirakan terjadi di wilayah pesisir Jakarta mulai 28 Maret hingga 1 April 2025.

"Dipastikan tadi untuk Jakarta terjadi hujan ringan tanggal 25 Maret sampai 1 April 2025 dari prediksi BMKG, hanya ada ancaman banjir rob mulai tanggal 28 Maret sampai 1 April 2025, tadi kami sudah koordinasi dengan Gubernur Jakarta dan melakukan langkah-langkah mitigasinya," ujar dia.

Ia menjelaskan, belajar dari pengalaman banjir yang terjadi di Bogor, BNPB memberikan peta-peta rawan longsor di seluruh Jawa Barat dan membangun posko-posko bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar masyarakat dapat melakukan mitigasi sekaligus mengetahui lokasi mana saja yang dapat dikunjungi ketika terjadi bencana seperti banjir dan longsor.

"Di posko-posko BNPB dan BPBD itu ada logistik, tempat istirahat, dan ada alat-alat juga personel yang sewaktu-waktu langsung bisa memberikan bantuan ketika terjadi bencana," katanya.

Untuk mengantisipasi bencana selama arus mudik, ia menyebutkan BNPB juga telah membuat peta rawan banjir dan longsor yang dapat diakses masyarakat di situs web resmi BNPB.

"Ada petanya untuk seluruh wilayah Jawa dan Sumatra yang rawan banjir dan longsor, tetapi banjir dan longsor itu kan semuanya dari cuaca, nah karena cuacanya sudah direkayasa, mudah-mudahan tidak terjadi," tuturnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jelang Idul Fitri, BNPB rekayasa cuaca di Jabar mulai 27-30 Maret 2025