Upaya peningkatan pendapatan, Pemkab Pasaman Barat surati perusahaan sawit agar balik nama kendaraan bermotor

id Pemkab Pasaman Barat , Pasaman Barat ,Sumatera Barat,perusahaan sawit

Upaya peningkatan pendapatan, Pemkab Pasaman Barat surati perusahaan sawit agar balik nama kendaraan bermotor

Kepala Badan Pendapatan Daerah Pasaman Barat Afrizal Azhar. ANTARA/Altas Maulana.

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menyurati perusahaan dan pabrik kelapa sawit yang ada di daerah itu agar melakukan proses balik nama kendaraan bermotor dari plat nomor luar menjadi plat daerah itu atau plat S dalam rangka menarik pajak sebagai upaya peningkatan pendapatan daerah.

"Sesuai UU Nomor 1 Tahun 2022 dan peraturan daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 tentang pajak dan retribusi daerah bahwa opsen pajak kendaraan bermotor didistribusikan ke daerah maksimal 66 persen maka perlu kendaraan di perusahaan kelapa sawit di balik namakan menjadi plat S," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Pasaman Barat Afrizal Azhar di Simpang Empat, Selasa.

Menurutnya pihaknya telah melayangkan surat ke 14 pabrik dan 17 perusahaan kelapa sawit agat segera melaporkan lay kendaraan mereka," katanya.

Dia memperkirakan ada ratusan kendaraan bermotor milik perusahaan itu ber plat non Pasaman Barat.

"Target kita Tahun 2025 ini jika semuanya berproses menjadi plat nomor Pasaman Barat maka akan ada penambahan pendapatan dari pajak kendaraan sebesar Rp25 miliar," katanya.

Dia menilai jika kendaraan perusahaan yang beroperasi di Pasaman Barat itu beralih menjadi plat nomor Pasaman Barat maka pajak kendaraannya bisa masuk ke kas daerah untuk digunakan pembangunan daerah.

Pajak kendaraan bermotor yang telah berhasil dikumpulkan per Januari sampai 28 April 2025 mencapai Rp4.601.264.200 sedangkan dari bea balik nama (BBN) kendaraan bermotor dengan capaian Rp2.492.828.700.

"Jika semua perusahaan jujur dan bersedia membalikkan nama kendaraan bermotornya maka pendapatan dari pajak kendaraan akan bertambah menjadi Rp25 miliar," sebutnya.

Dia menegaskan kepada perusahaan dan pabrik kelapa sawit agar bisa melaporkan kendaraan bermotornya dengan jujur agar bisa membantu daerah dalam pembangunan di tengah efisiensi anggaran saat ini.

Selain itu, pihaknya juga menggencarkan razia pajak kendaraan yang mati bekerja sama dengan pihak kepolisian dan samsat.

"Kita juga telah menyiapkan petugas 15 orang untuk memungut pajak kendaraan ini sehingga hasilnya bisa maksimal," sebutnya.