Pemkab Pasaman Barat dorong kelompok budi daya ikan buat pakan mandiri

id Budi daya,Perikanan

Pemkab Pasaman Barat dorong kelompok budi daya ikan buat pakan mandiri

Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus. ANTARA/Altas Maulana

Simpang Empat, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, melalui Dinas Perikanan, mendorong kelompok pembudi daya perikanan membuat pakan mandiri dalam rangka meminimalisir mahalnya harga pakan di pasaran.

"Melalui penyuluhan yang ada kita mendorong pembudi daya membuat pakan mandiri. Saat ini sudah ada lima kelompok yang membuat pakan mandiri," kata Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus di Simpang Empat, Sumbar, Kamis.

Menurutnya, pakan mandiri merupakan solusi dalam mengatasi harga pakan di kios.

Pakan mandiri itu, kata dia, dibuat dari bahan jagung, ampas tahu, kedelai, dan tepung ikan.

"Pakai pakan mandiri akan menghemat biaya sepertiga jika menggunakan pakan di kios. Kalau pakan mandiri 1 kilogram hanya modal Rp8 ribu, kalau pakan kios mencapai Rp12 ribu per kilogram," ujarnya.

Namun, saat ini, jelasnya, pakan mandiri itu baru bisa memenuhi kebutuhan kelompoknya.

Pihaknya juga terus melakukan penyuluhan kepada petani budi daya ikan dan nelayan yang ada dalam rangka menjaga produksi di daerah itu.

"Penyuluhan terus kita lakukan baik secara langsung ataupun tidak langsung bekerjasama dengan 13 penyuluh perikanan yang ada di 11 kecamatan," katanya.

Terhadap petani pembudi daya dibuatkan grup WhatsApp bersama. Melalui grup itu maka segala permasalahan yang ada di kelompok dibahas bersama dan dicarikan solusinya.

Dia mengatakan permasalahan yang sering muncul dalam pembahasan adalah masalah bibit, pakan dan pemasaran.

"Jika ada permasalahan bibit dan pakan maka akan dibantu melalui anggaran yang ada dan melalui pokok pikiran anggota DPRD yang ada," ujarnya.

Kemudian, kata dia, permasalahan pemasaran ikan juga menjadi pembahasan oleh pembudi daya saat ini.

Terhadap masalah itu, pihaknya membantu pembudi daya dengan berkomunikasi dengan pedagang pengumpul yang ada.

Untuk para nelayan pihaknya juga membantu nelayan memperoleh bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melalui rekomendasi dari Dinas Perikanan.

"Untuk kapal nelayan 10-30 gross tonnage (GT) rata-rata 5.000 sampai 6.000 liter per bulan memperoleh BBM subsidi dan kapal di bawah 10 GT memperoleh 1.000-2.000 liter," sebutnya.

Saat ini, jumlah pembudi daya di Pasaman Barat mencapai 1.410 dan 91 kelompok pembudi daya ikan.