Jakarta (ANTARA) - Baik Slovakia maupun Rumania sudah mengisyaratkan untuk tidak akan main aman ketika kedua tim menjalani pertandingan terakhir mereka dalam Grup E Euro 2024 di Frankfurt Arena, Jerman, pada Rabu malam nanti pukul 23.00 WIB.
Bahkan pelatih Rumania Edward Iordanescu membuang jauh-jauh skenario bahwa timnya yang tengah memuncaki Grup E karena unggul selisih gol serta head-head, dan Slovakia, tak akan puas hanya dengan satu poin karena itu artinya mereka terus Ukraina dan Belgia saling mengalahkan dalam laga lain dalam grup ini.
Empat poin dari masing-masing tim, ditambah jika Ukraina atau Belgia keluar sebagai pemenang laga di antara mereka, akan memastikan Slovakia dan Rumania melangkah ke fase gugur sebagai runner up dan posisi tiga Grup E, dengan nilai yang sama.
Tidak ada grup lain dalam Euro 2024 yang kekuatannya seimbang dan semerata Grup E.
Keempat tim sama-sama sudah mencetak satu kemenangan dan sekali seri. Mereka semua telah mengumpulkan 3 poin.
Jika sampai dua pertandingan terakhir dalam grup ini berakhir imbang, maka selisih gol, gol yang dicetak, catatan head-to-head dan bahkan mungkin fair play, menjadi faktor penentu siapa yang lolos ke fase gugur.
Andai skenario itu yang terjadi, maka Rumania adalah tim yang paling diuntungkan karena memegang keunggulan tipis dari tiga tim lain, termasuk Slovakia yang mereka hadapi Rabu malam nanti.
Edward Iordanescu sendiri sudah memastikan timnya tetap memburu tiga poin yang selain membuat Rumania tak tergantung kepada tim lain, tapi juga membuat mereka mendapatkan lawan yang relatif ringan dalam babak 16 besar.
Pelatih Slovakia, Francesco Calzona, juga menginginkan Slovakia menentukan sendiri nasibnya dengan cara mengulang hasil besar pada pertandingan pertama ketika menaklukkan Belgia. Belgia sendiri sukses mengalahkan Rumania.
Itu membuat Calzona berpikir, kalau skuadnya bisa mengalahkan Belgia, mengapa harus sulit mengalahkan tim yang dikalahkan Belgia.
Halaman berikut: Diprediksi berlangsung ketat dan seimbang Ketat dan seimbang
Ketika kedua tim masing- masing dikalahkan Ukraina dan Belgia dalam pertandingan kedua mereka dalam Grup E, baik Slovakia maupun Rumania justru meningkatkan intensitas serangannya ke daerah pertahanan lawan.
Jika Slovakia memperbesar frekuensi serangannya dari 37 kali saat menumbangkan Belgia menjadi 46 kali saat takluk di tangan Ukraina, maka frekuensi serangan Rumania juga naik dari 26 kali saat menjungkalkan Ukraina menjadi 41 kali saat dilibas Belgia.
Kedua tim juga malah semakin banyak membuat peluang gol. Slovakia membuat 14 peluang yang lima di antaranya tepat sasaran. Angka ini lebih banyak dibandingkan saat laga pertama yang membuat 10 peluang.
Demikian pula dengan Rumania. Intensitas ancaman mereka ke gawang lawan justru bertambah ketika dalam posisi kalah. Dari 10 peluang menjadi 13 peluang.
Indikator lain yang juga menunjukkan anomali terjadi pada dua tim yang kalah pada pertandingan kedua Grup E ini adalah volume mereka dalam mengalirkan umpan.
Jika Slovakia melepaskan 363 umpan pertama dan bertambah menjadi 548 umpan pada laga kedua, demikian pula dengan Rumania yang pada laga kedua mengelola total 369 umpan atau 129 umpan lebih banyak dibandingkan pada pertandingan kedua.
Dalam kata lain, kedua tim memberikan perlawanan sengit dari tim-tim yang mengalahkan mereka, dan memiliki kepercayaan diri tinggi dari lawan-lawannya yang memang diunggulkan lolos ke fase gugur dari grup ini, terutama kepercayaan diri Rumania kala menghadapi Belgia.
Jadi, dengan data-data statistik yang empirik ini, yang menunjukkan kedua tim siap bertarung habis-habisan demi hasil positif, maka pertandingan Slovakia melawan Rumania tak akan menjadi atraksi mencari aman, sebaliknya pertandingan yang mengadu kengototan.
Namun, jika statistik pertemuan sebelumnya menjadi ukuran di mana kedua tim sudah delapan kali bertemu sebelum laga di Frankfurt ini, Rumania memiliki kemungkinan hasil positif yang lebih besar, karena Slovakia tak pernah bisa mengalahkan Rumania dalam delapan laga itu.
Superkomputer Opta sendiri memberi angka kemungkinan menang 42,2 persen kepada Rumania, dan 31,9 persen kepada Slovakia. Selisih yang relatif ketat ini bisa menjadi petunjuk laga ini berakhir imbang.
Halaman berikut: komposisi pemain kemungkinan tak berubah Tak berubah
Pelatih Slovakia Francesco Calzona tidak menghadapi masalah berat dalam skuadnya. Semua pemain dalam keadaan bugar.
Dia juga tidak merasa harus mengubah pola permainan hanya karena dikalahkan Ukraina dalam laga kedua. Dia akan tetap merangkul pola 4-3-3.
Fakta dia selalu menurunkan sebelas pemain pertama yang sama dalam dua laga sebelumnya menunjukkan Calzona akan tetap menurunkan 11 starter sama.
Oleh karena itu, lini serang Slovakia tetap beranggotakan trisula Lukas Haraslin, Robert Bozenik dan Ivan Schranz.
Sedangkan trio gelandang tengah terdiri dari Ondrej Duda, Stanislav Lobotka dan Juraj Kucka menjadi penyeimbang dan perancang permainan tim.
Kiper kawakan Martin Dubravka tetap dilindungi oleh dua palang pintu Milan Skriniar dan Denis Vavro, sedangkan Vernon de Marco dan Peter Pekarik mengapit mereka di kedua sayap pertahanan.
Sebaliknya dengan Rumania. Pelatih Edward Iordanescu mungkin akan sedikit mengubah susunan sebelas pemain pertamanya, tapi masih dalam formasi lima gelandang pada pola 4-1-4-1.
Dia mungkin akan memasang kembali Florinel Coman sebagai starter yang tempatnya sempat diisi Valentin Mihaili saat melawan Belgia. Hasilnya, Rumania malah takluk 0-2 kepada Setan Merah.
Coman akan berdiri sejajar dengan Nicolae Stanciu, Razvan Marin dan Dennis Man untuk menopang ujung tombak Denis Dragus, sekaligus melapis poros tunggal Marius Marin yang menjadi penyambung lini pertahan dengan lini serang.
Duet Nucusaor Bancu dan Andrei Ratiu tetap mengisi kedua sayap pertahanan Rumania dan sekaligus menjaga stabilitas lini belakang yang dikomandoi duet Andrei Burca dan Radu Dragusin di depan penjaga gawang Florin Nita.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Slovakia vs Rumania: Peluang terakhir dua kuda hitam buktikan diri