OceanX-Indonesia lakukan misi penjelajahan keanekaragaman laut Indonesia

id OceanX-Indonesia

OceanX-Indonesia lakukan misi penjelajahan keanekaragaman laut Indonesia

Padang (ANTARA) - Organisasi nirlaba eksplorasi laut global OceanX bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia telah menyelesaikan tahap kedua dari misi eksplorasi “Misi Indonesia 2024” yang dimulai pada 8 Mei lalu.

Hal tersebut diketahui ketika tim yang menggunakan moda kapal penelitian canggih itu melakukan penghentiannya di perairan Padang, Sumatra Barat (Sumbar) pada Minggu (23/6).

"Fokus khusus pada babak kedua ini adalah pengelolaan perikanan di area Sumbar," kata

Acting For Secretary Deputy Of Maritime Resources MARVES Aniza Zuspita didampingi Director Of Research Vessel Fleet Management BRIN Nugroho Dwi di Padang.

Ia mengatakan pada tahap pertama eksplorasi periset yang tergabung dalam “Misi Indonesia 2024" telah memetakan lebih dari 7.500 kilometer persegi dasar laut Indonesia, dan memfasilitasi penyelaman pertama dengan kapal selam bagi semua periset asal Indonesia yang terlibat.

Kemudian melakukan survei dengan memanfaatkan ROV (remotety operated vehicle) dan kamera pertama di lokasi asal tsunami tahun 2004, mengamati karang laut dalam selama penyelaman, dan menemukan rembesan hidrotermal dan termogenik di dasar laut.

Ia mengatakan pada misi kedua pun tim akan terus melanjutkan penelitian oseanografi dan geofisika yang dilakukan pada tahap pertama dengan menambahkan fokus penting pada keanekaragaman hayati.

Menurutnya tim OceanXplorer bersama instansi yang tergabunh akan mengerahkan berbagai metode serta teknologi guna membantu memahami dan mengkarakterisasi spesies ikan, dan megafauna.

Selanjutnya adalah ekosistem terumbu karang dan laut dalam dalam rangka meneliti ekosistem laut dan keanekaragaman hayati di perairan setempat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut B Pandjaitan sebelumnya telah menyampaikan semangat atas penemuan-penemuan inovatif yang akan dihasilkan dari ekspedisi laut bersejarah yang bermitra dengan OceanxX ini.

“Kemitraan ini telah dimulai sejak akhir tahun 2022, Kemenko Marves serta BRIN telah menandatangani perjanjian dengan OceanX untuk memastikan kemitraan ini dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Pihak pemerintah berharap penelitian dalam misi dapat mendukung kesejahteraan sosial melalui penemuan potensi inovasi dalam produk dan solusi untuk bidang-bidang seperti kedokteran atau bio-teknologi.

"Yang paling penting adalah kesempatan untuk mempelajari potensi gempa bumi dan tsunami demi keselamatan umat manusia," kata Luhut saat jumpa pers pertengahan Juni lalu di Bali.

Misi tersebut dimulai pada 8 Mei di Batam Kepulauan Riau dan akan berlanjut hingga 25 Agustus 2024 dengan titik berakhir di Bitung, Sulawesi Utara.

Sepanjang lima tahap misi pihak OceanX, Kemenko Marves, dan BRIN akan memanfaatkan teknologi generasi terbaru, ilmu pengetahuan, penyampaian cerita yang menarik, dan pengalaman mendalam untuk mendidik, menginspirasi, dan menghubungkan dunia dengan lautan.

Selama survei udara megafauna OceanX telah menemukan ratusan lumba-lumba, paus omura, ikan pari manta samudera, dan tempat hiu karang bermukim.

"Misi penjelajahan OceanXplorer, kapal penelitian dan media paling canggih di dunia akan berlanjut di Sumbar setelah kapal riset tersebut bersandar di Padang," jelasnya.

Sebelum memulai misi di Indonesia, OceanX telah mengumumkan komitmen eksplorasi selama beberapa tahun di Asia Tenggara pada 8 Maret 2024 di Singapura, menjadikan negara kota tersebut sebagai titik pertemuan pusat untuk operasi regional.

Setelah misinya di Indonesia, OceanX akan melanjutkan ekspedisi di Malaysia dan negara-negara lain di kawasan ini pada paruh kedua tahun 2024.

“Kami sangat antusias untuk meluncurkan misi kami di Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia. Perairan ini adalah kaleidoskop kehidupan laut penuh keajaiban yang belum ditemukan,” kata Co-CEO dan Chief Science Officer OceanX Vincent Pieribone.

Ia memaparkan perairan Indonesia memainkan peran penting dalam perekonomian, geopolitik, budaya, dan lingkungan alam sehingga OceanX berkomitmen untuk memberikan wawasan berharga mengenai sumber daya penting tersebut.

Tim akan mengumpulkan data yang komprehensif untuk memberdayakan pengambilan keputusan — untuk pengelolaan perikanan berkelanjutan, strategi konservasi yang efektif, dan upaya mitigasi proaktif untuk melindungi terhadap bencana alam di masa depan.

Misi. melibatkan Kementerian dan Lembaga lain seperti Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal), Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta peneliti dari universitas dan organisasi seperti Konservasi Indonesia.

Tim misi juga akan melakukan penelitian ilmiah, program pendidikan, dan mengembangkan konten-konten yang inspiratif.

Penelitian akan mencakup berbagai bidang penting termasuk investigasi zona megathrust untuk menyempurnakan model gempa bumi dan tsunami.

Sementara itu penelitian perikanan di Sumatera Barat dilakukan agar meningkatkan pemahaman dan memandu keputusan pengelolaan dan eksplorasi potensi keanekaragaman hayati serta penilaian dampak terhadap manusia.

OceanX Education juga akan meluncurkan beberapa pengalaman di kapal dan program pendidikan baru dalam kemitraan dengan universitas dan organisasi nirlaba di Indonesia untuk mengembangkan dan membina generasi ilmuwan, insinyur, dan pendongeng kelautan generasi berikutnya.

Komponen pendidikan misi ini merupakan kelanjutan dari beberapa program kolaboratif sebelumnya, termasuk misi eksplorasi laut dalam dengan kapal OceanXplorer dengan 15 penjelajah muda Indonesia yang melakukan perjalanan dari Azores ke Malta dan acara peningkatan kapasitas untuk 800 mahasiswa.

Ratusan mahasiswa berasal dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Teknologi Sepuluh November yang keduanya dilaksanakan pada bulan September 2023.

Peneliti Indonesia juga telah bergabung dalam misi Oceanx di Uni Emirat Arab pada bulan Desember 2023.

Pada bagian lain, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi berharap misi tersebut mampu mendidik generasi muda Indonesia tentang kelautan dan mempromosikan minat mereka terhadap penelitian, media, dan penceritaan kelautan.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 7545 perairan dan 17.500 pulau, dengan garis pantai sepanjang 108.000 Kilometer, namun baru 19"6 lautan di Indonesia yang terpetakan.

Perairan Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati masih belum tereksplorasi secara maksimal khususnya laut dalam.

Tim Peneliti Indonesia, yang terdiri dari perwakilan BRIN, universitas, dan Konservasi Indonesia, dipilih melalui proses permintaan partisipasi terbuka pada Januari 2023.

Proses ini memberikan kesempatan bagi seluruh peneliti Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan kapal serta tahap pemrosesan dan analisis lanjutan untuk menghasilkan output dan hasil yang signifikan

Wakil Presiden Senior dan Ketua Eksekutif Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany menyatakan pihaknya berkomitmen untuk melestarikan keanekaragaman hayati laut serta memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

"Para ilmuwan kami akan bergabung dalam ekspedisi dengan kapal OceanXplorer yang canggih untuk meneliti kekayaan ekosistem laut Indonesia," jelasnya.

Kolaborasi ini akan memajukan pengetahuan ilmiah, mendukung penciptaan kawasan perlindungan laut yang berkelanjutan, dan mendorong pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab.

OceanXplorer dilengkapi dengan teknologi mutakhir untuk menyurvei beragam lingkungan laut, termasuk habitat laut dalam, dangkal, dan pesisir.

Dengan rincian dua kapal selam berawak sepanjang 1.000 meter, kendaraan yang dioperasikan jarak jauh (remote operated vehicle, ROV) sepanjang 6.000 meter, Laboratorium penelitian mutakhir, kemampuan pengurutan DNA generasi berikutnya, Kemampuan pemetaan akustik penuh, Analisis konduktivitas, suhu dan kedalaman.

Selain Indonesia, OceanX berencana mengerjakan berbagai proyek di seluruh Asia Tenggara untuk mengatur ekspedisi. Informasi lebih lanjut dan pembaruan misi terkini dapat dilihat di situs www.oceanx.org.