DLH dampingi SMAN 4 Kota Solok persiapan menuju sekolah Adiwiyata
Solok (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok Sumatera Barat melakukan sosialisasi gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah (PBLHS) di SMAN 4 Kota Solok serta melakukan persiapan menuju sekolah Adiwiyata.
Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Solok Agus Susanto di Solok Selasa mengatakan, gerakan PBLHS adalah aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.
Gerakan PBLHS mendorong aksi kolektif di sekolah agar seluruh warga sekolah secara sadar dan sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup yang meliputi aspek kebersihan, fungsi sanitasi, dan drainase.
Kemudian pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi, dan inovasi terkait penerapan perilaku ramah lingkungan hidup lainnya berdasarkan hasil identifikasi potensi dan masalah lingkungan hidup.
Guna mendorong terwujudnya gerakan PBLHS, pemerintah pusat dan daerah salah satunya diminta berperan aktif melakukan pembinaan gerakan, melalui sosialisasi, pendampingan, bantuan akses informasi, sarana dan prasarana dan/atau dana.
Agus mengungkapkan, pihaknya telah beberapa kali melaksanakan kegiatan sosialisasi PBLHS dan ini pertama kalinya pada tahun 2024 tim datang melakukan sosialisasi atas undangan dan permintaan pihak sekolah.
“Program ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup, dan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup di sekolah,” kata Agus.
Selain itu, SMA N 4 Kota Solok akan menjadikan kegiatan PBLHS ini sebagai program unggulan di Sekolah.
Dinas Lingkungan Hidup selalu siap memberikan pendampingan, karena di SMA N 4 Kota Solok bukan hanya kepala sekolah yang berminat mencapai sekolah Adiwiyata, namun semua guru juga antusias dalam mengikuti sosialisasi ini.
Selanjutnya untuk mendorong terwujudnya Gerakan PBLHS ini, Agus meminta agar nantinya kegiatan ini disosialisasikan kepada siswa di sekolah agar dapat diimplementasikan pada keseharian masing-masing siswa.
Selain sosialisasi PBLHS, DLH juga melakukan pendampingan bagi Calon Sekolah Adiwiyata untuk memberikan masukan terkait hal-hal yang menjadi indikator penilaian pada program Adiwiyata.
Sekolah juga sangat berharap Dinas Lingkungan Hidup mau selalu mendampingi dalam proses dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk mendapatkan Predikat Sekolah Adiwiyata.
Kalaupun nantinya belum bisa mendapatkan predikat tersebut, setidaknya SMA N 4 Kota Solok sudah bisa melakukan penanganan Sampah dimulai dari sumbernya, sehingga jumlah sampah yang dibuang di TPA berkurang, dan pencemaran terhadap lingkungan sekolah juga sedikit bisa teratasi.
Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Solok Agus Susanto di Solok Selasa mengatakan, gerakan PBLHS adalah aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.
Gerakan PBLHS mendorong aksi kolektif di sekolah agar seluruh warga sekolah secara sadar dan sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup yang meliputi aspek kebersihan, fungsi sanitasi, dan drainase.
Kemudian pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi, dan inovasi terkait penerapan perilaku ramah lingkungan hidup lainnya berdasarkan hasil identifikasi potensi dan masalah lingkungan hidup.
Guna mendorong terwujudnya gerakan PBLHS, pemerintah pusat dan daerah salah satunya diminta berperan aktif melakukan pembinaan gerakan, melalui sosialisasi, pendampingan, bantuan akses informasi, sarana dan prasarana dan/atau dana.
Agus mengungkapkan, pihaknya telah beberapa kali melaksanakan kegiatan sosialisasi PBLHS dan ini pertama kalinya pada tahun 2024 tim datang melakukan sosialisasi atas undangan dan permintaan pihak sekolah.
“Program ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup, dan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup di sekolah,” kata Agus.
Selain itu, SMA N 4 Kota Solok akan menjadikan kegiatan PBLHS ini sebagai program unggulan di Sekolah.
Dinas Lingkungan Hidup selalu siap memberikan pendampingan, karena di SMA N 4 Kota Solok bukan hanya kepala sekolah yang berminat mencapai sekolah Adiwiyata, namun semua guru juga antusias dalam mengikuti sosialisasi ini.
Selanjutnya untuk mendorong terwujudnya Gerakan PBLHS ini, Agus meminta agar nantinya kegiatan ini disosialisasikan kepada siswa di sekolah agar dapat diimplementasikan pada keseharian masing-masing siswa.
Selain sosialisasi PBLHS, DLH juga melakukan pendampingan bagi Calon Sekolah Adiwiyata untuk memberikan masukan terkait hal-hal yang menjadi indikator penilaian pada program Adiwiyata.
Sekolah juga sangat berharap Dinas Lingkungan Hidup mau selalu mendampingi dalam proses dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk mendapatkan Predikat Sekolah Adiwiyata.
Kalaupun nantinya belum bisa mendapatkan predikat tersebut, setidaknya SMA N 4 Kota Solok sudah bisa melakukan penanganan Sampah dimulai dari sumbernya, sehingga jumlah sampah yang dibuang di TPA berkurang, dan pencemaran terhadap lingkungan sekolah juga sedikit bisa teratasi.