Anggito Abimanyu "Terpukul" Kasus Calon Haji Lampung

id Anggito Abimanyu "Terpukul" Kasus Calon Haji Lampung

Anggito Abimanyu "Terpukul" Kasus Calon Haji Lampung

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu. (Antara)

Surabaya, (Antara) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu mengaku dirinya "terpukul" dengan kasus yang dilakukan calon haji berinisial NMAL asal Lampung Tengah yang ikut Kloter 11/JKG (Jakarta Pondok Gede). "Saya terpukul, karena pelakunya justru pembimbing haji, karena itu saya perintahkan agar kasus itu segera diinvestigasi dan saya minta petugas kepabeanan di embarkasi lain mengantisipasi," katanya di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Jumat. Setelah meluncurkan konter layanan keuangan (KLK) bagi calon haji Embarkasi Surabaya, ia menanggapi kasus NMAL yang terbukti membawa rokok 225 slop, urat madu 2.000 tablet, obat kuat lelaki 260 tablet, dan kuku bima 1.200 sachet. Selain itu, parasetamol 4.100 tablet, mentolin 2.360 tablet, pil binari 940 tablet, nafasin 376 tablet, ibu prafen 2.240 tablet, ekstrajos 1.440 sachet, dan puluhan ribu tablet pil KB. "Tahun lalu, ada kasus ''penyelundupan'' buku nikah, tapi kasus itu sudah terungkap sejak dari Embarkasi Surabaya, lalu dikembangkan hingga ke Madinah," katanya, didampingi Kepala Kanwil Kemenag Jatim Drs H Sudjak MAg. Lain halnya dengan "penyelundupan" kali ini. "Kasusnya justru ketahuan petugas kepabeanan di Bandara Madinah. Meski bukan kriminal, saya terpukul, karena ada indikasi ilegal, sebab tanpa izin," katanya. Oleh karena itu, ia memerintahkan kasus calon haji asal Lampung Tengah itu dilakukan investigasi, baik cara NMAL meloloskan "penyelundupan" itu maupun cara lolosnya di embarkasi. "Perlu dicek, kenapa kok lolos di Pondok Gede. Mungkin saja, ia titip kepada calon haji lain, karena dia pembimbing haji, tapi hal itu perlu diselidiki dulu. Silakan media mem-blow up kasus itu agar jadi peringatan untuk kita semua," katanya. Ketika dikonfirmasi Antara tentang jasa perbankan (bunga bank) milik calon haji yang menunggu antrean untuk berangkat ke Tanah Suci, ia mengaku jasa perbankan itu dikembalikan kepada calon haji dalam bentuk peningkatan pelayanan haji. "Seperti layanan di asrama haji itu ''kan gratis, ya itu diambilkan dari pemanfaatan jasa perbankan milik jamaah," katanya. Dalam kesempatan itu, Dirjen PHU meluncurkan konter layanan keuangan (KLK) di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Layanan yang bekerja sama dengan BRI itu merupakan tabungan atau ATM khusus calon haji, sehingga mereka tidak membawa uang tunai ke Tanah Suci. Selain itu, Anggito Abimanyu juga memperkenalkan sistem pengendalian calon haji mirip sistem pemantauan ala GPS yang manual dengan input data dari petugas tentang calon haji yang bermasalah, seperti sakit, wafat, meninggal dunia, mutasi, dan sebagainya. (*/jno)