Padang Panjang (ANTARA) - Mendagri, Muhammad Tito Karnavian minta Pemerintah Daerah (Pemda) mewaspadai dan mengawasi komoditas yang alami kenaikan harga yang membuat inflasi naik.
M. Tito Karnavian, menyebutkan ada 10 daerah yang alami inflasi yang sangat signifikan dan diminta untuk segera atasi dan cari solusi untuk menurunkannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas penyumbang inflasi yaitu daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, minyak goreng, ikan segar, cabai rawit, beras, daging sapi dan cabai merah.
"Ada tiga komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia. Di antaranya ayam ras sebesar 73,61 persen, minyak goreng 69,72 persen dan
beras 74,44 persen," ungkap Mendagri hari ini di Jakarta.
"Seperti Februari 2024 ini, inflasi tahun ke tahun (year of year/yoy) Indonesia saat ini adalah 2,75 persen. Ini perlu kita waspadai karena inflasi terjadi akibat libur panjang dan pemilu. Perlu kita pantau lagi karena tidak lama lagi kita juga akan libur panjang memasuki lebaran," ujarnya dia saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi, Senin (18/3).
Mentikapi situasi ini Penjabat (Pj) Walikota Padang Panjang, Sumatera Barat, Sonny Budaya Putra, menyebutkan khusus untuk Padang Panjang, inflasi pada Februari 2024 mengacu pada inflasi Kota Bukittinggi. Yaitu 2,31% yoy, naik dari Januari 1,38%. Sedangkan secara bulanan, terjadi deflasi 1,03% mtm (month to month) yang naik dari Januari -0,27%.
"Indeks Perkembangan Harga (IPH) Padang Panjang di minggu kedua Maret 7,03 atau berfluktuasi tinggi. Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah cabai merah, beras dan ayam ras," kata Sonny.
Ia menjelaskan, untuk mengatasinya, Pemkot jelang puasa lalu sudah melakukan operasi pasar murah. Namun akibat cuaca masih belum baik, beberapa komoditi masih alami kenaikan harga. Khusus untuk beras, Pemkot juga sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat beberapa hari lalu.
"Pada minggu ini harga beras kualitas I dan II masih naik akibat peningkatan kebutuhan masyarakat dalam memasuki bulan Ramadan. Kenaikan permintaan tersebut tidak dapat diimbangi oleh produksi petani yang masih terbatas akibat faktor cuaca dan bencana," jelas dia.
Ditambahkannya, komoditas cabai kembali naik akibat curah hujan yang tinggi dan hampir merata di Sumatera dan Jawa. Sehingga menyebabkan terganggunya jumlah produksi cabai petani pada daerah sentra produksi.
"Upaya yang sudah kita lakukan di Padang Panjang dengan telah dicanangkan Gerakan Tanam Cabai, operasi pasar, bekerja sama dengan Bulog dan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumbar serta penyelenggaraan Warung Sembako Murah.
"Pemkot juga akan melakukan sidak berkala ke pasar dan distributor. Menyalurkan bantuan sosial. Berkoordinasi dengan daerah penghasil untuk mengantisipasi kelangkaan komoditi dan melaksanakan rakor bersama Forkopimda setiap minggu," kata Sonny.
Sonny, menegaskan Pemkot akan mengawasi dan melakukan pemantauan harga dan stok pangan setiap hari dengan menugaskan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Berita Terkait
Sovia Lorent usung semangat perubahan pada Pilkada Padang
Kamis, 9 Mei 2024 23:19 Wib
Peringati Hari Buruh dan Palang Merah Internasional, SPSPsumbangkan 310 kantong darah ke PMI
Kamis, 9 Mei 2024 17:19 Wib
Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific
Kamis, 9 Mei 2024 1:32 Wib
Pemkot Padang gandeng Blue Bird wujudkan transportasi berbasis listrik
Rabu, 8 Mei 2024 20:18 Wib
Pemkot Padang serahkan dana hibah untuk Pilkada 2024
Rabu, 8 Mei 2024 18:59 Wib
Pemkot Padang perbaiki tiga ruas jalan dengan DBH dan DAK
Rabu, 8 Mei 2024 18:59 Wib
Empat siswa Padang Panjang ikuti seleksi Paskibra tingkat Sumbar
Rabu, 8 Mei 2024 17:34 Wib
Upaya kendalikan inflasi di Jambi
Rabu, 8 Mei 2024 15:44 Wib