Erman Safar temui Menteri PPN jadikan Bukittinggi kota prioritas

id Wali Kota Bukittinggi,Erman Safar

Erman Safar temui Menteri PPN jadikan Bukittinggi kota prioritas

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. Pemerintah pusat menjadikan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat dalam 40 kota prioritas nasional (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menemui Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dan berhasil meminta pemerintah pusat menjadikan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat dalam 40 kota prioritas nasional.

"Kami diterima langsung Menteri Suharso di ruang kerja. Bukittinggi meminta perhatian pemerintah untuk pembangunan," kata Erman Safar, Kamis.

Ada beberapa poin utama yang diajukan Erman Safar, untuk peningkatan pembangunan di Bukittinggi.

Erman Safar mengakui pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah energi positif bagi Kota Bukittinggi.

"Menteri Bappenas siap masukkan Bukittinggi dalam 40 kota prioritas, yang akan dapat penganggaran dalam RPJMN 2025-2029," kata dia.

Wako menambahkan, Bukittinggi juga akan dapat bantuan pembangunan dengan menggunakan pola inpres.

"Hal ini tentu menjadi angin segar bagi pemerintah dan masyarakat Bukittinggi. Kita akan dapat bantuan pembangunan dengan pola inpres," kata Wako.

Pola ini di antaranya pembangunan bidang ekonomi, wisata, pendidikan dan air bersih serta penataan kota lima tahun kedepan.

Dengan dijadikannya Bukittinggi sebagai kota prioritas pembangunan nasional akan melengkapi program pemerintah daerah setempat yang saat ini berfokus kepada kesejahteraan sosial masyarakat.

Pemerintah Kota Bukittinggi telah menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) 2025 dan Rencana pembangunan jangka panjang (RPJPD) selama 20 tahun ke depan 2025-2045.

"Pembangunan Kota Bukittinggi untuk 20 tahun kedepan, dengan arah pembangunan sesuai visi Indonesia Emas dan dengan mengakomodir kearifan lokal dirumuskan Visi Pembangunan Kota Bukittinggi Tahun 2025-2045," kata Wako Bukittinggi.