Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar menetapkan tanggap darurat selama satu minggu terkait bencana banjir yang menimpa sebagian besar kecamatan di daerah itu.
Penanganan harus dilakukan dengan sebaik mungkin, sehingga kerugian yang dialami masyarakat akibat bencana dapat ditekan semaksimal mungkin. Pemerintah kabupaten kini sedang menginventarisir semua dampak yang ditimbulkan akibat banjir.
"Saya minta semua perangkat daerah gerak cepat. Jangan sampai warga menanggung terlalu lama," ujar bupati di Painan, Jumat 8 Maret.
Banjir merendam sebagian besar wilayah di Kabupaten, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Kamis, 7 Maret, akibat tingginya curah hujan yang mulai terjadi sejak pukul 14.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB.
Peristiwa itu turut merendam ribuan rumah warga di delapan seperti di Kecamatan Koto IV Taruan, Bayang, IV Nagari Bayang Utara, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang dan Kecamatan Ranah Pesisir.
Selain merendam ribuan rumah, banjir turut meluluh lantakan lahan pertanian, ternak dan perkebunan warga. Sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial pun tak luput dari banjir, namun tidak mengganggu pelayanan publik.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secepat, banjir turut merusak infrastruktur seperti jalan dan juga jembatan. Kondisi menyebabkan sejumlah pemukiman warga terisolasi.
Tidak hanya itu, sejumlah ruas jalan nasional Padang-Bengkulu pun putus, mengakibatkan akses dari kedua arah menjadi lumpuh total. Arus distribusi dan transportasi sempat terhenti beberapa saat.
Bahkan yang lebih memilukan, banjir turut merenggut sedikitnya 10 korban jiwa yang tersebar di sejumlah kecamatan. Rerata mereka terjebak ketika hendak menyeberangi sungai saat pulang dari kebun.
Saat kejadian bupati dan Ketua TP PKK tidak berada di Pesisir Selatan. Keduanya sedang dinas luar. Namun ketika hendak pulang, ruas jalan nasional Padang-Painan lumpuh akibat tertimbun material longsor.
Meski demikian Bupati dan Ketua TP PKK masih sempat membagikan paket makanan pada warga korban banjir di sejumlah nagari (desa) di Kecamatan Koto XI Tarusan dan Bayang.
Bupati melanjutkan pemerintah kabupaten segera bakal melakukan penanganan, setelah melakukan inventarisasi terkait dampak yang ditimbulkan banjir, baik terhadap bangunan milik pemerintah maupun harta benda milik masyarakat.
Pihaknya bakal segera berkoordinasi untuk penanganan infrastruktur yang rusak, sesuai kewenangannya. Selain itu mengupayakan kondusifnya fasilitas umum seperti sekolah, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.
"Untuk lahan pertanian yang rusak, kami akan jadikan prioritas sebagai penerima bantuan. Masyarakat jangan sampai rugi," tegas bupati.
Bupati mengimbau agar masyarakat selalu waspada, karena berdasarkan informasi BMKG curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan, termasuk di Pesisir Selatan.
Berita Terkait
Pasien KLB Diare bertambah di Pesisir Selatan
Rabu, 8 Mei 2024 15:41 Wib
Edukasi pencegahan diare di Pesisir Selatan
Rabu, 8 Mei 2024 15:33 Wib
Sumber mata air di Pesisir Selatan
Rabu, 8 Mei 2024 15:29 Wib
Jumlah kasus diare di Pesisir Selatan sudah melandai
Rabu, 8 Mei 2024 15:05 Wib
Kadinkes: Tingkat bakteri E coli di air Pincuran Silangit 6300/250 ml
Rabu, 8 Mei 2024 14:21 Wib
BMKG imbau waspada banjir rob di pesisir Indonesia
Rabu, 8 Mei 2024 12:02 Wib
Kadinkes Sumbar: Jumlah kasus diare di Pesisir Selatan sudah melandai
Rabu, 8 Mei 2024 7:45 Wib
KLB diare di Pesisir Selatan Sumbar
Selasa, 7 Mei 2024 15:56 Wib