Pemkot Pariaman programkan ramaikan masjid Maghrib dan Isya

id Pemkot Pariaman

Pemkot Pariaman programkan ramaikan masjid Maghrib dan Isya

Penjabat Wako Pariaman, Sumbar Roberia (tengah) pimpin rapat di lingkungan Pemkot Pariaman. Antara/HO-Pemkota Pariaman

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat memprogramkan meramaikan masjid dan mushola pada saat Maghrib dan Isya melalui 'Gerakan Magrib Isya di Masjid dan Musholla' yang wajib diikuti oleh aparatur sipil negara (ASN) laki-laki.

“Program gerakan Maghrib Isya di masjid dan musholla ini diutamakan untuk ASN eselon dua dan tiga yang bekerja di lingkungan Pemkot Pariaman, juga buat camat, lurah dan kepala desa yang berstatus ASN," kata Penjabat Wali Kota Pariaman Roberia di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan program keagamaan tersebut merupakan pembaruan dari program Pemkot Pariaman sebelumnya yaitu Maghrib Mengaji namun saat ini lebih ditingkatkan.

Ia menjelaskan program tersebut dibuat bertujuan untuk meramaikan masjid dan musholla yang saat ini masih terpantau banyak yang sepi dari jamaah.

Sehingga, lanjutnya untuk meramaikannya setiap hari ASN Pemkot Pariaman diminta shalat dan membuat kegiatan keagamaan di masjid dan musholla di lingkungan tempat dia tinggal.

“Mudah-mudahan dengan adanya perubahan ini bisa menarik kesadaran dari warga masyarakat sekitar untuk ikut serta meramaikan masjid dan musholla bersama ASN Pemkot Pariaman setiap harinya di lingkungan mereka masing-masing," katanya.

Pemkot Pariaman, kata dia juga mengevaluasi kebijakan sekolah lima hari di daerah itu. Sekolah lima hari tetap dilaksanakan seperti biasa untuk siswa-siswi SMP dan SLTA, tetapi khusus untuk siswa-siswi sekolah dasar jam belajar dikurangi.

Jika sebelumya masuk pukul 07.10 WIB sampai dengan 14.30 WIB maka mulai 2 Januari 2024 semester genap siswa SD di Pariaman mengikuti proses belajar di sekolah mulai pukul 07.10 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.

Tujuannya yaitu agar anak-anak tersebut bisa melaksanakan kegiatan lainnya mulai dari mengaji, bermain, bersosialisasi, atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya diluar jam sekolah.

Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan dan mempromosikan hasil kerajinan dari UMKM yang ada di Kota Pariaman, Roberia mengambil kebijakan setiap Kamis untuk ASN wanita diharuskan memakai pakaian sulaman peniti dan songket sedangkan yang laki-laki diminta untuk memakai pakaian batik sampan.