DPRD Kritik Terhentinya Normalisasi Sungai Gunung Nago

id DPRD Kritik Terhentinya Normalisasi Sungai Gunung Nago

DPRD Kritik Terhentinya Normalisasi Sungai Gunung Nago

Yulteknil

Padang, (ANTARA) - Ketua DPRD Sumatera Barat Yulteknil, mengkritik terhentinya pelaksanaan kegiatan normalisasi Sungai Batang Gunung Nago yang menyebabkan 2.000 hektar areal persawahan dan kolam ikan masyarakat yang diairi sungai tersebut mengalami kekeringan hingga saat ini. Kritikan disampaikannya setalah meninjau proyek normalisasi Batang Gunung Naga di Padang, Senin, bersama beberapa anggota DPRD Sumbar, Kepala Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air Sumbar, Sekda Kota Padang, camat dan lurah setempat. Pelaksanaan normalisasi Batang Gubung Nago terhenti sejak dua bulan terakhir, sehingga telah merugikan ekonomi petani mengguna air baik untuk areal pertanian dan kolam ikan rakyat. Karena itu, Yulteknil mendesak Dinas PSDA Sumbar melakukan penekanan kepada kontraktor dan pekerja proyek ini untuk bekerja lebih profesional. Normalisasi Batang Gunung Nago dilakukan karena rusak dan sebagian tidak berfungsi akibat dampak bencana banjir dan tanah longsor. Menurut dia, jika proyek normalisasi ini tidak dapat diselesaikan sebelum tahun anggaran 2012 berakhir, maka anggaran proyeknya yang bersumber Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus dikembalikan ke pemerintah pusat. Jika dikembalikan ke pusat, maka hal ini sangat merugikan terutama bagi masyarakat pengguna aliran air Batang Gunung Nago, karena normalisasi tersebut akan makin terbengkalai. Agar kekhawatiran itu tidak terjadi, maka diharapkan Dinas PU Padang, Dinas PSDA Sumbar dan Balai Sungai Wilayah harus menekan kontraktor bekerja profesional dan mengawasi pekerjaan normalisasi dengan benar. Normalisasi Batang Gunung Nago dilakukan pada sembilan titik irigasi dan empat titik sungai yakni Sungai Batang Limau Manih dengan anggaran Rp8,5 miliar, Batang Kuranji Rp6,5 miliar, Batang Gaduik Rp 4 miliar dan Batang Salibuta Pariaman Rp3 miliar.(*/sun)