Semen Padang serahkan 16 ribu bibit kopi untuk dorong perekonomian

id kopi robusta

Semen Padang serahkan 16 ribu bibit kopi untuk dorong perekonomian

Penanaman bibit kopi robusta bantjah oleh PT Semen Padang bersama kelompok tani hutan kemasyarakatan Sikayan Balumuik. (Antara/HO-Humas Semen Padang).

Padang (ANTARA) - PT Semen Padang menyerahkan bantuan 16 ribu batang bibit kopi "robusta bantjah" kepada kelompok tani hutan kemasyarakatan Sikayan Balumuik, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat guna mendorong perekonomian masyarakat setempat.

"Kami berharap program ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya kelompok tani hutan kemasyarakatan, sekaligus sebagai penyerap karbon dioksida," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis di Padang, Jumat.

Iskandar mengatakan penyerahan bibit kopi sekaligus penanaman tersebut merupakan bagian dari langkah nyata PT Semen Padang dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) perusahaan kepada masyarakat.

Dalam menjalankan operasional perusahaan, PT Semen Padang menerapkan konsep triple bottom line yaitu profit, planet dan people yang berarti perusahaan semen tertua di Asia Tenggara tersebut tidak hanya memerhatikan profit, tapi juga keberlangsungan lingkungan dan dampak positif bagi masyarakat.

Selain membantu bibit kopi robusta bantjah, PT Semen Padang juga siap mempromosikan kopi yang dihasilkan oleh kelompok tani.

Apalagi jika mengingat potensi industri kopi tergolong besar sehingga menyakini sektor itu mampu memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Peminatnya kopi ini hampir semua kalangan dan potensi pasarnya luar biasa. Kami siap mendukung dengan semangat serta membantu mempromosikan kopi ini," ujarnya.

Bahkan, saat ini unit corporate social responsibility (CSR) Semen Padang sedang menggarap film tentang Kopi Bantjah yang juga bagian dari mempromosikan kopi tersebut kepada masyarakat luas.

Kepala Unit CSR PT Semen Padang Dedi Muhammad Sidiq mengatakan, budi daya kopi robusta bantjah dimulai sejak 2020 dan merupakan tindak lanjut dari pemetaan sosial yang dilakukan Forum Nagari Limau Manis Selatan.

Dari hasil pemetaan tersebut diketahui kawasan Batjah Koto Baru, Limau Manis Selatan memiliki potensi komoditi kopi yang telah eksis sejak sebelum Indonesia merdeka.

"Di era Belanda namanya kopi VOC. Namun setelah Indonesia merdeka, komoditi ini tidak lagi diperhatikan. Makanya Semen Padang mencoba untuk membangkitkan kopi ini," kata dia.