Padang (ANTARA) - PT Semen Padang memfasilitasi petani yang tergabung dalam Kelompok Hutan Kemasyarakatan Silayan Balumuik Padang pelatihan budidaya kopi robusta.
"Ini merupakan komitmen kami untuk memajukan para petani kopi di kawasan Hutan Kemasyarakatan Sikayan Balumuik, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh yang dilatih langsung oleh Komunitas Kopi Solok Radjo," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis di Padang, Rabu.
Ia memaparkan pelatihan budidaya kopi ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
"Pelatihan budidaya kopi ini bertujuan untuk memajukan masyarakat petani kopi Sikayan Balumuik yang sudah memulai budidaya kopi sejak 2018 namun hasilnya belum maksimal," ujarnya.
Sementara Kepala Unit CSR PT Semen Padang Rinold Thamrin menambahkan pelatihan budidaya kopi ini melibatkan Komunitas Kopi Solok Radjo yang telah berpengalaman mengelola kopi arabika.
Komunitas tersebut dilibatkan, karena potensi budidaya kopi di Hutan Kemasyarakatan Sikayan Balumuik cukup besar.
"Dengan demikian petani kopi dapat memahami bagaimana cara membudidayakan kopi yang baik, termasuk strategi peningkatan produksi kopi hingga ke pemilihan bibit kopi yang unggul," ujarnya.
Sementara Ketua Kerapatan Adat Nagari Limau Manis, Syarifuddin Dt Bungsu, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah mendukung petani kopi Sikayan Balumuik melalui pelatihan budidaya kopi dan juga strategi peningkatan produksi kopi.
Menurutnya, potensi kopi di Limau Manis cukup besar, dan tidak hanya di daerah Sikayan Balumuik saja, tapi juga ada di tempat lain. Karena, topografi Nagari Limau Manis terdapat banyak hutan dan bukit yang berada di ketinggian di atas 300 meter di atas permukaan laut.
"Kalau bisa ke depan, budidaya kopi juga bisa dikembangkan di daerah Limau Manis lainnya," kata Syarifuddin.
Ketua Hutan Kemasyarakatan Sikayan Balumuik, Salmi Achyar mengatakan kelompok kopi Sikayan Balumuik sudah melakukan budidaya kopi sejak 2018 tapi hasilnya belum maksimal
Untuk itu, ia bersyukur bisa mendapatkan pelatihan budidaya kopi robusta dari Solok Radjo yang difasilitasi oleh PT Semen Padang.
"Pelatihan ini menambah wawasan kami, terutama mengetahui teknis seharusnya kopi tumbuh. Sebab, budidaya kopi ini kolektif, bukan hanya soal panen, tapi juga dari PH tanah dan unsur haranya, termasuk pemilihan bibit," katanya.
Sementara itu, Agronomi dari Kopi Solok Radjo, Febri Hidayat menilai beberapa tanaman kopi di kawasan Hutan Kemasyarakatan Sikayan Balumuik produktivitasnya sudah bagus.
"Hanya saja, ada beberapa tanaman kopi yang tumbuhnya masih belum bagus, disebabkan oleh faktor bibit yang belum bisa dipastikan unggul. Untuk itu, banyak hal yang harus diperbaiki oleh kelompok kopi Hutan Kemasyarakatan Sikayan Balumuik ke depannya," kata dia.
Ia menyampaikan bibit mempengaruhi produktivitas yang pada akhirnya juga mempengaruhi pendapatan petani.
Pada sisi lain ia mengatakan di Kota Padang kedai kopi cukup banyak. Untuk itu, dengan dijadikannya kawasan HKm Sikayan Balumuik sebagai tempat pengembangan kopi robusta, maka akan mendekatkan petani kopi dengan kedai kopi.