Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat melakukan gerakan pengendalian hama wereng dan tikus untuk mencegah meluasnya hama tersebut dalam mengantisipasi kerugian petani.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Agam Eriyanto di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan gerakan pengendalian hama tersebut dilakukan di Nagari atau Desa Kampuang Tangah dan Nagari Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung.
"Lahan pertanian diserang hama wereng milik kelompok tani dan gerakan itu telah kita lakukan, sehingga hama wereng berkurang di daerah itu," katanya.
Ia mengatakan, gerakan pengendalian hama di Kampuang Tangah merupakan program Dinas Pertanian Agam. Sementara di Manggopoh merupakan kerjasama antara Dinas Pertanian Agam dengan Dinas Pertanian Sumbar.
Dalam program itu, petani difasilitasi alat penyemprot tanaman, termasuk pertisida dan bahan lainnya.
"Berkat program itu, serangan hama wereng berkurang dan petani sudah mengembalikan alat penyemprot tanaman ke kami," katanya.
Ia menambahkan, rencananya petani di Tanjung Raya bakal melakukan gerakan pengendalian hama tikus sebelum mereka menanam padi dan sembari membersihkan aliran air.
Ini dalam mencegah berkembang biaknya tikus di lahan sawah mereka, agar tanaman aman dari serangan hama tikus.
"Kita bakal menyediakan solder, balerang dan lainnya. Mereka akan melakukan berburu hama tikus sebelum bercocok tanam," katanya.
Ia mengakui sekitar 410,8 hektare lahan padi milik petani diserang berbagai hama tanaman dan tikus semenjak Januari sampai Juli 2023, dengan kondisi ringan, sedang dan berat.
Ke 410,8 hektare lahan padi diserang hama tanaman itu berupa wereng seluas 14,25 hektare dengan kondisi ringan tersebar di Kecamatan Lubuk Basung 7,75 hektare, Ampek Nagari 3,75 hektare dan Palembayan 2,75 hektare.
Sedangkan hama tikus seluas 231,70 hektare tersebar 13 dari 16 kecamatan di Agam diluar Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Mutiara dan Palembayan.
"Serangan hama tikus terluas di Kecamatan Tilatang Kamang seluas 74,50 hektare dan Tilatang Kamang 72,56 hektare," katanya.
Sementara hama penggerek batang seluas 45,50 hektare dengan kondisi rusak ringan, hama blast seluas 30,60 hektare dengan kondisi rusak ringan.
Setelah itu, hama walang sangit seluas 42,25 hektare dengan kondisi rusak ringan dan hama kepinding tanah seluas 46,50 hektare.
"Serangan hama ini berpengaruh terhadap produksi padi di Agam," katanya.
Berita Terkait
Pemkab Agam terbitkan 164.457 dokumen kependudukan sejak aplikasi SILETON
Rabu, 8 Mei 2024 17:03 Wib
DPRD Agam sediakan seluruh fasilitas anggota terpilih
Rabu, 8 Mei 2024 15:21 Wib
Pemerintah Kota Solok raih opini WTP delapan kali berturut-turut
Selasa, 7 Mei 2024 20:27 Wib
KPU Agam ingatkan paslon perorangan lengkapi berkas lebih dari syarat dukungan
Selasa, 7 Mei 2024 15:38 Wib
Tim Gabungan Pemkab Agam temukan nenek hilang usai hadiri pengajian
Selasa, 7 Mei 2024 11:51 Wib
Operasi Jagratara 2024, Imigrasi Agam pastikan WNA di Sumbar taat aturan
Selasa, 7 Mei 2024 11:36 Wib
Pemkab Agam kerahkan tim gabungan cari nenek 70 tahun hilang sejak Minggu
Senin, 6 Mei 2024 20:55 Wib
Mantan Komandan Lantamal II Padang maju sebagai Bupati Agam
Senin, 6 Mei 2024 20:15 Wib