Bupati Rusma Yul Anwar terima Anugerah Dewi Sartika Award 2023

id Bupati Rusma Yul Anwar,berita pessel,berita sumbar, Anugerah Dewi Sartika Award 2023

Bupati Rusma Yul Anwar terima Anugerah Dewi Sartika Award 2023

Bupati Rusma Yul Anwar terima Anugerah Dewi Sartika Award 2023 (ANTARA/HO-Humas Pemkab Pessel)

Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar meraih Anugerah Dewi Sartika Awards 2023, karena dinilai berprestasi dan jabatan sebagai bupati dengan latar belakang guru, sekaligus mendukung pergerakan guru di daerahnya untuk membentuk ekosistem yang merdeka belajar.

Penghargaan bergengsi itu diterima Rusma Yul Anwar bersama 6 bupati lainnya ketika perhelatan puncak Temu Pendidik Nusantara X di Basketball Hall, Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (21/10).

Bupati Rusma Yul Anwar dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pemimpin daerah memang seharusnya mendukung guru untuk terus belajar.

“Saya menyampaikan terima kasih serta mengapresiasi sebesar-besarnya pada guru-guru di Kabupaten Pesisir Selatan, yang tanpa disuruh, tanpa diminta, memiliki inisiatif untuk terus belajar agar kompetensinya meningkat, sehingga kualitas pendidikan di Pesisir Selatan terus membaik,” katanya.

Selain hadir untuk menerima penghargaan, kehadiran Rusma Yul Anwar juga untuk mendampingi 39 guru dari daerahnya tersebut yang belajar di puncak TPN X.

Di acara ini, ada empat tim dari Pesisir Selatan yang mengikuti Cerdas Cermat Guru level nusantara, sebuah upaya dari YGB untuk meningkatkan kompetensi guru melalui cara yang seru.

Sebelum menjadi bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar memiliki pengalaman panjang di dunia pendidikan, dirinya pernah mengajar sebuah sekolah di Payakumbuh hingga menjadi kepala SMKN di Painan. Selanjutnya, menjadi Kepala Dinas Pendidikan.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pengalaman tersebut sangat berharga karena membuatnya memahami betapa pentingnya peran guru. Namun, guru juga membutuhkan dukungan dari banyak pihak, termasuk pemerintah daerah.

“Semangat belajar 39 guru ini perlu diapresiasi. Mereka melakukan perjalanan darat ke Jakarta. Guru yang bergerak ini sangat mendukung perubahan pendidikan di Pesisir Selatan,” sebutnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan, pada kesempatan itu mengajak para penerima penghargaan tersebut agar menjadikannya sebagai pelecut semangat untuk lebih berdedikasi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang berpihak pada anak.

“Ini sebuah pengakuan pada individu, organisasi dan pemerintah daerah yang telah berkontribusi dalam perubahan pendidikan merdeka belajar,” kata Bukik Setiawan.

Disebutkan, dalam kesempatan itu juga diberikan "Ki Hajar Dewantara Awards" kepada individu yang memilih jalan menjadi guru dengan penuh kesungguhan mempraktikkan pembelajaran yang berpihak pada anak.

Seterusnya, Rohana Kudus Awards yang diberikan kepada individu yang terus berkarya menyebarkan praktik baik sehingga dapat menjadi sumber inspirasi bagi seluruh ekosistem pendidikan, dan “Mohammad Syafei Awards” untuk organisasi profesi yang aktif berkolaborasi untuk mewujudkan ekosistem merdeka belajar.

“Guru terlalu banyak beban, terlalu sedikit penghargaan. Adanya apresiasi ini diharapkan bisa penguat untuk guru untuk terus melanjutkan perjuangan, perubahan pembelajaran yang melampaui ruang kelas,” jelasnya.

Ia menambahkan, apresiasi ini bisa menjadi standar yang bisa diteladani dalam dunia pendidikan, karena apresiasi adalah pengakuan dan penguatan untuk mereka yang telah bekerja keras mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada anak.